Strategi Ekspansi BCA ke Bank Digital: Ganti Nama Bank Royal dan IPO
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) anak usahanya, PT Bank Digital BCA dalam kurun satu sampai dua tahun mendatang.
"IPO masih satu sampai dua tahun lagi, belum direncanakan secara pasti karena baru lahir 2 Juli lalu," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja kepada Katadata.co.id, Senin (12/7).
Dalam penjelasan tertulis kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan BCA Raymon Yonarto menyampaikan BCA berencana mengembangkan bisnis Bank Digital BCA untuk jangka waktu panjang, termasuk potensi mencatatkan saham perusahaan di pasar modal.
"Akan tetapi, rencana ini akan mempertimbangkan dan menyesuaikan dinamika pasar serta perkembangan ekonomi di masa yang akan datang," ujar Raymon dalam keterangan tertulis, Senin (12/7).
Menurut Raymon, dalam menjalankan operasional perbankan dan sebagai bagian dari anggota BEI, perusahaan senantiasa mengikuti ketentuan dan undang-undang perbankan Indonesia. Hal itu mengacu pada ketentuan yang ditetapkan, serta berkoordinasi dengan regulator perbankan dan otoritas terkait.
Emiten berkode saham BBCA itu telah melakukan penamaan ulang (re-branding) PT Bank Royal Indonesia menjadi Bank Digital BCA. Sebelumnya, Bank Royal resmi diakuisisi oleh bank milik Grup Djarum ini pada 2019.
Pada April 2019, BCA mengumumkan secara resmi terkait rencana akuisisi PT Bank Royal Indonesia. Saat itu, Manajemen BCA mengatakan Bank Royal Indonesia akan menjadi anak usaha di bidang perbankan digital. Melalui model bisnis baru sebagai bank digital, Bank Royal rencananya akan fokus menggarap segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pada Oktober 2019, BCA akhirnya menyelesaikan aksi akuisisi Bank Royal, dan menggenggam kepemilikan efektif, baik langsung maupun tidak langsung, sebesar 100%. BCA menggenggam 99,99 persen saham Bank Royal, sementara 0,01 persennya milik PT BCA Finance.
Di luar aksi akuisisi, BCA juga sempat menyuntikkan modal kepada Bank Digital BCA sebesar Rp 988 miliar. Hal itu digunakan untuk mendukung program arsitektur perbankan Indonesia dan mengembangkan bisnis perbankan perseroan.
Penyumbang Bahan: Alfida Febria