Optimalkan Bisnis Berkelanjutan, Bank Mandiri Optimis Kinerja Solid

Padjar Iswara
Oleh Padjar Iswara - Tim Publikasi Katadata
30 Agustus 2021, 12:28
Mandiri #2 Kontraprestasi
Bank Mandiri

Jakarta– Bank Mandiri berkomitmen untuk tetap memberi layanan dan kinerja optimal, dengan tetap mengedepankan pertumbuhan bisnis dengan kualitas yang baik.  Pada triwulan II-2021 pertumbuhan bisnis dan profitabilitas terus menunjukan kinerja yang membaik, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari sisi pertumbuhan bisnis, Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp1.014,3 triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen wholesale banking yang tercatat bertumbuh 7,13 persen YoY menjadi Rp534,2 triliun per akhir kuartal II-2021. Sementara pembiayaan ke segmen UMKM tercatat naik  20,1 persen YoY menjadi Rp98,3 triliun hingga kuartal II-2021. Pertumbuhan tersebut juga diimbangi dengan kualitas kredit yang cukup terjaga dengan rasio NPL gross sebesar 3,08 persen turun 21 basis points (bps) secara YoY.

Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), DPK Bank Mandiri secara konsolidasi hingga kuartal II- 2021 bertumbuh 19,73 persen YoY menjadi Rp1.169,2 triliun, dengan komposisi dana murah sebesar 68,49 persen. Pertumbuhan dana murah terutama didorong oleh pertumbuhan giro (bank only) sebesar 40,9 persen YoY pada triwulan II-2021.

Keberhasilan Bank Mandiri dalam menjaga tren pertumbuhan dana murah ini juga ikut menekan biaya dana atau cost of fund (CoF) Bank Mandiri secara Year to Date (YtD) khusus induk perusahaan saja (bank only) menjadi 1,71 persen turun dari level 2,53 persen pada akhir tahun lalu.

Solidnya kinerja finansial Bank Mandiri pada akhir triwulan II-2021 juga terlihat pada pencapaian laba bersih perseroan yang bertumbuh 21,45  persen menjadi Rp12,5 triliun. Kenaikan laba terutama disokong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 21,50 persen menjadi Rp35,16 triliun dan pertumbuhan pendapatan berbasis jasa (fee based income) sebesar 17,27  persen menjadi Rp15,94 triliun.

“Kami memandang tren pertumbuhan ini sebagai sinyal positif bahwa permintaan masih ada dan diharapkan akan terus meningkat,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/8) seraya menambahkan bahwa Bank Mandiri akan tetap waspada dalam mengeksekusi rencana bisnis ke depan.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan, Bank Mandiri telah melakukan penajaman strategi. Strategi ini, kata Darmawan, tentunya sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mulai menunjukkan kinerja positif, tercermin dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen.

Darmawan menegaskan, terdapat tiga fokus dalam penajaman bisnis perseroan. Pertama, integrasi bisnis wholesale dan ritel dengan memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah wholesale.  Kedua, mengoptimalkan potensi bisnis dan sektor unggulan di wilayah serta penyaluran kredit dilakukan secara prudent kepada targeted customer dengan mempertimbangkan sektor yang masih potensial dan pemulihannya lebih cepat sehingga menghasilkan kualitas kredit yang cukup baik. Ketiga, Bank Mandiri akan mengakselerasi digital dengan mengembangkan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel, serta peningkatan kapabilitas core banking.

“Lewat strategi ini, Bank Mandiri optimis kredit secara bank only mampu bertumbuh 6 -7 persen YoY pada akhir 2021, tentunya dengan tetap memprioritaskan pertumbuhan secara berkualitas," ujarnya.

Komitmen ini salah satunya diwujudkan lewat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang merupakan program andalan pemerintah untuk menyediakan akses pelaku UMKM pada pembiayaan. Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp19,68 triliun pada akhir paruh pertama tahun ini atau 63,5 persen dari target 2021, dengan jumlah penerima lebih dari 200 ribu debitur UMKM dengan kualitas yang terjaga baik.

Lalu pada program restrukturisasi kredit terdampak pandemi, Bank Mandiri telah memberi persetujuan restrukturisasi debitur terdampak pandemi yaitu kepada lebih dari 548 ribu debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp126,5 triliun. Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi Covid-19 sebesar Rp96,5 Triliun, di mana 62 persen dari total debitur restrukturisasi merupakan pelaku UMKM.

Tidak hanya itu, inovasi serta akselerasi digital Bank Mandiri juga telah membuahkan hasil positif. Digitalisasi layanan melalui aplikasi Livin' by Mandiri sampai dengan Juni 2021 mencatat 7,8 juta pengguna, meningkat 45 persen dari periode setahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, transaksi finansial Livin' by Mandiri mencatatkan kenaikan sebesar 65 persen secara YoY menjadi 434,9 juta transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp728,9 triliun per Juni 2021. Sadar akan potensi keuangan digital yang masih luas, Bank Mandiri pada tahun ini tengah melakukan pengembangan solusi digital guna mendorong pertumbuhan transaksi digital nasabah, dengan memberikan  solusi kemudahan digital baik bagi kebutuhan perusahaan mapun individual.

Dari sisi pengembangan SDM, Bank Mandiri menerapkan nilai inti atau core values BUMN, yakni AKHLAK, sebagai bagian dari kesatuan dalam pemerintahan. Menurut Darmawan, sebagai BUMN tentunya Bank Mandiri tidak bisa berdiri sendiri, sehingga diperlukan kerja sama antar perusahaan negara agar kegiatan korporasi dapat berjalan lebih optimal.

Core values AKHLAK merupakan akronim yang berorientasi pelayanan yaitu Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. "Kami meyakini budaya yang ditanamkan, budaya AKHLAK adalah kunci untuk mengembangkan pelayanan termasuk sumber daya manusia (SDM) Bank Mandiri," kata Darmawan.

Selain menjaga momentum pemulihan ekonomi, Darmawan mengungkapkan, Bank Mandiri juga turut aktif berperan sebagai Agent of Developtment dengan melaksanakan program pemerintah berupa Bantuan Sosial (Bansos) secara nasional melalui pemanfaatan agen Bank Mandiri untuk meneruskan bantuan tersebut kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Total Bansos sebesar Rp6,61 triliun telah disalurkan Bank Mandiri kepada 5,9 juta KPM hingga Juni 2021, baik melalui Program Keluarga Harapan (PKH) maupun program Sembako dengan melibatkan lebih dari 149 ribu agen Bank Mandiri.

Selain itu, melalui Program Kepedulian Sosial Perusahaan, Bank Mandiri dan perusahaan anak juga telah terlibat dalam beberapa program vaksinasi massal baik di Jakarta, Surabaya, Bali dan kota-kota besar di Indonesia.

Dalam peran membantu pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19 Bank Mandiri telah melangsungkan beragam inisiatif. Terbaru, Bank Mandiri telah memberikan bantuan alat kesehatan dan alat sanitasi ke beberapa Rumah Sakit (RS) rujukan Covid serta bantuan nutrisi dan vitamin kepada para tenaga medis sebagai pejuang kesehatan di garda terdepan. Dengan menjaga kinerja perseroan tetap solid, Bank Mandiri sebagai entitas usaha milik negara berkomitmen untuk mengoptimalisasi seluruh sumber daya yang ada untuk mendukung ekonomi nasional segera bangkit dari dampak pandemi, ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...