Dirut BCA Beri Tiga Tips Hindari "Penipuan" Bank yang Tengah Marak

Agustiyanti
6 September 2021, 14:55
BCA, penipuan bank, bank
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Penipuan mengatasnamakan BCA, antara lain dilakukan melalui telepon dari nomor palsu +6221-1500888 / 021-500888.

PT Bank Central Asia Tbk mengingatkan nasabah agar mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan perusahaan. Penipuan mengatasnamakan BCA, antara lain dilakukan melalui telepon dari nomor palsu +6221-1500888 / 021-500888. 

“Para penipu bisa menggunakan aplikasi fake caller,” ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiatmadja melalui pesan singkat yang diterima Katadata.co.id, Minggu (5/9). 

Jahja menjelaskan, penipuan ini bisa dihindarkan dengan tiga cara: 

  1. Jangan mengangkat telepon dari nomor mencurigakan meskipun sekilas mirip dengan nomor resmi call center BCA. Nasabah juga sebaiknya tidak menyimpan nomer Halo BCA pada kontak handphone. Ini untuk memastikan nomer telepon yang masuk apakah benar nomor resmi Halo BCA.

    “Nomor resmi Halo BCA 1500888 tanpa ada embel-embel +62, 021, atau apapun,” kata Jahja.

  2. Tetap tenang dan jangan panik jika mengangkat telepon dari nomor yang tidak dikenal lalu penelpon memberikan informasi aktivitas mencurigakan pada kartu kredit / rekening / mobile banking milik Anda. Segera matikan telepon tersebut. “Kalau Anda melayani maka kartu kredit, debit/ATM, dan tabungan Anda bisa dijebol,” ujarnya. 

    Jahja menegaskan, BCA tidak pernah minta data-data seperti PIN ATM, nomor kartu ATM, PIN mobile banking, CVV Kartu Kredit, OTP dan data pribadi lainnya. Data tersebut adalah rahasia nasabah.

  3. Jika menemukan aktivitas mencurigakan, segera hubungi Halo BCA di 1500888; Twitter @HaloBCA; Email: halobca@bca.co.id; atau WhatsApp Bank BCA 08111500998.

“Mari kita sama-sama mengingatkan orang-orang terdekat dań sekitar untuk tidak mudah tertipu oleh para penipu dengan menjalankan tiga cara di atas,” ujar Jahja. 

Peneliti keamanan siber dari Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha sebelumnya menjelaskan, kasus penipuan lewat customer service palsu yang sering terjadi memanfaatkan dua hal. Pertama, fitur pencarian (searching) di media sosial seperti Twitter. Mereka dapat melihat warganet mana saja yang menyebut (mention) akun resmi perbankan untuk meminta bantuan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...