Prudential Galang Dana IPO Rp 34 Triliun dari Bursa Hong Kong
Prudential Plc berencana menggalang dana sebanyak US$ 2,4 miliar atau setara Rp 34,33 triliun (asumsi kurs Rp 14.307/US$) dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Hong Kong. Nilai itu ditetapkan setelah perusahaan memberi diskon harga saham hingga batas penawaran terakhirnya, Jumat (24/9).
Perusahaan asuransi yang berbasis di London ini menjual sebanyak 130,8 juta saham dengan harga saham HK$ 143,80 atau setara Rp 264.160 (asumsi kurs Rp 1.837/HK$) per lembar. Harga prospektif ini mewakili diskon 2,6% pada penawaran terakhir saham di Hong Kong.
Group Chief Executive Prudential Mike Wells mengatakan, perusahaan berencana menggunakan dana hasil dari penawaran perdana saham untuk membayar utang dengan kupon yang tinggi. Sedangkan sisanya digelontorkan untuk berinvestasi di kawasan Asia dan Afrika.
"Perusahaan akan sepenuhnya fokus pada peluang pertumbuhan struktural jangka panjang,” ujarnya dikutip Bloomberg, Minggu (26/9).
Dalam proses IPO, Prudential menunjuk Citigroup Inc, Goldman Sachs Group Inc, CLSA Ltd, dan HSBC Holdings Plc sebagai koordinator global untuk penawaran sahamnya. Sementara itu, Bank of America Corp, Credit Suisse Group AG, UBS Group AG dan UOB Kay Hian bertindak sebagai joint bookrunners.
Penawaran ini datang pekan lalu, setelah Prudential menyelesaikan penggabungan unitnya di Amerika Serikat, Jackson Financial Inc. Langkah ini dianggap dapat mempercepat persaingannya dengan kompetitor asuransi jiwa AIA Group.
Prudential merupakan konglomerasi asuransi yang sudah menjadi pemain besar di pasar Asia Tenggara, kecuali Thailand. Perusahaan akan berhadapan lebih sengit dengan AIA di Tiongkok, negara terpadat di dunia dan memiliki pasar kelas menengah yang terus berkembang.
Penjualan saham Prudential salah satu penawaran saham terbesar di Hong Kong tahun ini. Hal ini memberikan dorongan ke pasar yang telah terkena tekanan peraturan Pemerintah Cina.
Pekan lalu, Group Chief Risk & Compliance Officer Prudential Plc James Turner mengatakan, arah regulasi pemerintah Cina menguntungkan perusahaan. Pasalnya, ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk perlindungan yang dijual kepada pelanggannya.
Perusahaan juga terang-terangan menyatakan minatnya untuk meningkatkan porsi saham di perusahaan patungan di Cina karena pertumbuhan yang cepat.