Ragam Seri Khusus Uang Rupiah, Sebagian Berbahan Emas
Hari Oeang Republik Indonesia diperingati setiap 30 Oktober, saat pemerintah Indonesia menerbitkannya pada 1946. Penerbitan uang rupiah baru dilakukan Bank Indonesia secara tunggal sejak diterbitkannya Undang-undang Nomer 13 Tahun 1968.
Selain menerbitkan uang yang dipergunakan secara umum untuk alat pembayaran yang sah, BI juga telah empat kali menerbitkan uang rupiah khusus, yang melambangkan berbagai tonggak pencapaian Indonesia. Berikut daftar uang rupiah seri khusus yang diterbitkan BI:
- Uang Logam Rp 10.000 dan Rp 150.000 - For The Children of The World
Uang logam seri khusus Rp 10.000 yang dikeluarkan pada 1987 ini memiliki bobot seberat 28,28 gram dengan diameter 38,61mm. Logam yang digunakan merupakan logam perak berkadar 0,925.
Di bagian depan terdapat gambar muka yaitu Lambang Negara Burung Garuda. Sementara di bagian belakangnya, terdapat gambar kegiatan Pramuka dalam gerakan menanam sejuta pohon. Adapula logo UNICEF bersama dengan teks “Bank Indonesia”.
Uang tersebut bergambar kegiatan Pramuka karena organisasi tersebut melakukan pendidikan nonformal dengan penyelenggara pendidikan kepanduan untuk anak-anak Indonesia.
Sementara itu, uang logam Rp 150.000 yang juga dikeluarkan pada 1987 memiliki bobot seberat 6,22 gram, dengan diameter 22mm. Sementara bahan yang digunakan adalah Emas kadar 0,999. Di bagian depan, terdapat Lambang Negara Burung Garuda, sedangkan di belakang terdapat gambar anak laki-laki bermain kuda lumping.
Kedua uang khusus ini diterbitkan dalam rangka ulang tahun UNICEF ke-50 dan bertujuan menghimpun dana kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia. Penerbitan koin tersebut dianggap sebagai commemorative coin untuk perhatian dan keikutsertaan Bank Indonesia dalam perbaikan kualitas hidup anak-anak Indonesia dan dunia.
Uang Rp 850.000 dan Rp 300.000 - Lima Puluh Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
Bank Indonesia menerbitkan dua uang khusus pada peringatan ke-50 hari kemerdekaan RI pada 1995 yakni uang senilai Rp 850.000 dan Rp 300.000. Uang logam Rp 850.000 ini memiliki gambar belakang Presiden Soeharto dengan bobot 50 gram dan terbuat dari emas kadar 23 karat. Uang tersebut memiliki ketebalan 2,78 mm dengan diameter 35mm.
Uang ini memiliki motif untaian 50 bintang melingkari gambar utama dan teks 50 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada kedua mata uang.
Sementara Uang logam senilai Rp 300.000 juga terbuat dari emas 23 karat dengan berat 17 gram. Uang ini berdiameter 25mm, dan ketebalan 1,85mm. Di bagian belakangnya, terdapat gambar temu bicara antara Presiden Soeharto dengan masyarakat.
Uang Rp 25.000 dan Rp 500.000 - 100 Tahun Bung Karno
BI pada 2001 kembali menerbitkan uang seri khusus untuk memperingati 100 tahun kelahiran Proklamator Republik Indonesia, Soekarno. Presiden pertama Indonesia ini lahir pada 6 Juni 1901. Penerbitan dilakukan dalam dua seri uang bernilai Rp 25.000 dan Rp 500.000.
Uang bernilai Rp 25.000 terbuat dari logam perak kadar 0,925. Koin ini berbobot 28,28 gram dengan diameter 38,61mm. Koin tersebut diberi teks “100 TAHUN BUNG KARNO (1901-2001). Gambar belakang menunjukkan wajah Bung Karno dari sisi depan.
Bersama dengan koin Rp 25.000, Bank Indonesia juga menerbitkan uang Rp 500.000 yang memiliki teks serupa. Namun, koin ini terbuat dari emas kadar 0,999 dengan berat 15 gram berdiameter 28,2mm. Gambar belakang di koin ini berbeda, menampilkan Bung Karno dari samping. Kedua koin menampilkan lambang negara Burung Garuda di gambar mukanya.
Uang Rp 75.000 - Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan RI
BI kembali menerbitkan seri uang khusus pada tahun lalu dengan nominal Rp 75.000. Uang seri khusus ini memuat gambar pahlawan nasional Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Bagian depan tersebut dapat berubah warna dengan efek gerak dinamis, tergantung sudut pandang yang melihatnya.
Sementara di bagian belakang, terdapat gambar anak Indonesia yang mengenakan pakaian adat daerah. Ada nomor seri yang meliputi tiga huruf dan enam angka. Kedua sisi memiliki gambar yang terlihat bila diterawang ke arah cahaya. Gambar tersebut menampilkan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
Makna dari mata uang ini antara lain adalah menampilkan foto proklamator Republik Indonesia sebagai wujud filosofi Mensyukuri Kemerdekaan. Selain itu, digambarkan pula pencapaian pembangunan Indonesia di bidang infrastruktur, yaitu gambar tol trans Jawa, jembatan Youtefa Papua dan MRT Jakarta
Uang ini juga menggambarkan ideologi memperteguh kebhinekaan terlihat dari gambar anak-anak yang menggunakan pakaian adat dari barat, tengah, dan timur Indonesia serta motif songket Sumatera Selatan, batik Kawung Jawa dan tenun Gringsing Bali.
Ada pula ideologi menyongsong masa depan gemilang, yang digambarkan dengan Peta Indonesia Emas pada bola dunia untuk menggambarkan peran Indonesia di ranah internasional dan global. Kemudian terdapat gambar satelit Merah Putih yang menjembatani komunikasi NKRI
Seri ini sebelumnya diterbitkan secara terbatas sebanyak 75 juta lembar pada tahun lalu dan hanya boleh dibeli sebanyak satu lembar per setiap nomer identitas kependudukan. Namun sejak Maret 2021, BI memperbanyak penerbitan uang rupiah seri 75 ribu dan mengizinkan satu NIK membeli uang tersebut hingga 100 lembar.
Penyumbang Bahan: Amartya Kejora