Hutama Karya Peroleh Utang Rp 2,45 Triliun dari Bank Mandiri
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyepakati kerja sama pembiayaan senilai total Rp 2,45 triliun bagi PT Hutama Karya serta mitra pemasok dan kontraktornya. Fasilitas tersebut akan digunakan untuk membiayai pengembangan bisnis badan usaha milik negara (BUMN) karya ke depan.
Dari nilai pembiayaan tersebut, senilai Rp 2,2 triliun merupakan limit kredit modal kerja yang diberikan kepada Hutama Karya. Masa pinjaman yang diberikan oleh Bank Mandiri hingga 12 bulan untuk membiayai proyek-proyek yang sedang digarap.
Sedangkan Rp 250 miliar merupakan limit pembiayaan bagi mitra pemasok dan kontraktor Hutama Karya yang menggunakan skema invoice financing sebagai underlying. Pembiayaan ini diberikan untuk mengoptimalkan pengelolaan likuiditas agar proyek sesuai jadwal.
Senior EVP Corporate Banking Bank Mandiri Arief Ariyana mengatakan, kerja sama ini merupakan sinergi strategis mengingat Hutama Karya menjadi salah satu BUMN karya yang ditugaskan untuk membangun sejumlah proyek-proyek infrastruktur strategis.
“Inisiatif pembiayaan rantai suplai ini diharapkan dapat membantu pemasok dan kontraktor Hutama Karya dalam mendapatkan percepatan penerimaan pembayaran sehingga meningkatkan likuiditas keuangan dan kualitas pekerjaan proyek,” kata Arief.
Pembiayaan ini merupakan bentuk konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung sektor bisnis menengah, mengingat program ini dapat membantu memberikan solusi permodalan bagi pelaku usaha yang terdampak Covid-19 agar roda perekonomian dapat terus berjalan.
Menurutnya, meski limit yang disepakati Rp 250 miliar, Bank Mandiri tidak menutup kemungkinan adanya penambahan limit seiring dengan berkembangnya kerja sama antara kedua perusahaan.
"Kami pun siap untuk mendukung rencana-rencana bisnis strategis lain Hutama Karya maupun group usaha lain dari Hutama Karya,” katanya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Hutama Karya Hilda Savitri menjelaskan, kerja sama antara Hutama Karya dan Bank Mandiri ini merupakan sinergi yang penting dalam rangka mendukung keuangan pemasok dan kontraktor.
Hilda mengatakan, dengan adanya dukungan dari Bank Mandiri ini, pemasok dan kontraktor dari Hutama Karya dapat memanfaatkannya dalam rangka menjaga likuiditas perusahaan. Selain itu bisa meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan proyek dengan Hutama Karya.
Seperti diketahui, Bank Mandiri meraih pertumbuhan aset 14,56% menjadi Rp 1,64 kuadriliun pada akhir September 2021 dibanding akhir Desember 2020 (year to date/ytd). Nilai tersebut menempatkan bank yang berkode BMRI itu sebagai bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Tumbuhnya aset Bank Mandiri seiring meningkatnya ekuitas sebesar 3,71% (ytd) menjadi Rp 196,15 triliun pada akhir kuartal III-2021. Selain itu, kewajibannya naik 16,26% (ytd) menjadi Rp 1,44 triliun pada akhir September 2021.