IFG Akan Kelola Dana Pensiun BUMN, OJK Hargai Langkah Erick Thohir

Padjar Iswara
31 Mei 2022, 21:42
IFG Akan Kelola Dana Pensiun BUMN, OJK Hargai Langkah Erick Thohir
Katadata/Desy Setyowati

Menteri BUMN Erick Thohir berencana memilih Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN Asuransi, untuk mengelola dan mengonsolidasikan dana pensiun (dapen) perusahaan-perusahaan milik negara. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi keputusan Erick Thohir tersebut.

Advisor Departemen Pengawasan Khusus IKNB OJK, Sumarjono mengatakan Dapen BUMN di bawah pengelolaan Holding BUMN Asuransi, penjaminan, dan Iinvestasi ini akan memperkuat kontrol terhadap tata kelola dana yang dihimpun dari pegawai dan karyawan BUMN.

“Kami menghargai kementerian BUMN yang juga mengambil kesempatan untuk mengembangkan dan memperkuat dana pensiunnya dengan pengawasan IFG dengan konsolidasi,” ujar Sumarjono dalam gelaran IFG International Conference 2022, Rabu (31/5/2022) seperti dikutip dari IDXChannel, Senin (31/5)

Namun, Sumarjono mengingatkan agar implementasi rencana tersebut juga mempertimbangkan peraturan yang berlaku. Bahkan, perlu didasari pada kepentingan peserta program tersebut.

Berdasarkan data OJK, total aset dana pensiun per Maret 2022 mencapai Rp392,8 triliun atau naik 5,85 persen secara tahunan (Yoy). Padaiperiode yang sama, nilai investasi dana pensiun mencapai Rp321,45 triliun dan naik 5,84 persen YoY.

“Kinerja positif di tengah pandemi ini menunjukkan bahwa sektor ini masih menarik, ” kata Sumarjono.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, Kementerian BUMN Bersama manajemen IFG sedang mengkaji secara intensif rencana tersebut. Yang jelas, kata dia, integrasi Dapen BUMN bertujuan mengamankan aset para pensiunan BUMN dari tindakan korupsi.

“(Kami) ingin memastikan aset yang dikembangkan aman, tak digunakan untuk investasi yang tidak-tidak,” ujar Tiko panggilan akrab Kartika saat ditemui wartawan di kawasan Hotel The Ritz Carlton.

Pengelolaan dana pensiun BUMN dalam satu payung perusahaan, kata dia, juga menjaga pertumbuhan aset dan liabilitas. Upaya ini perlu dilakukan agar dapen BUMN tidak mengikuti jejak kasus PT Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri.

Ia menyebut, pengelolaan dana pensiun saat ini masih terpecah-pecah. Misalnya, Telkom memiliki dana pensiun sendiri, Bank Mandiri juga mengelola dana pensiun, begitu pula dengan BRI. “Jadi kami akan pelan-pelan gabungkan," katanya.

(Tim Riset Katadata)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...