Bandar Besar Kripto Celsius Tumbang, Apa Penyebabnya?

Ameidyo Daud Nasution
20 Juli 2022, 23:24
kripto, celsius, bursa
Unsplash/Executium
Ilustrasi cara main crypto

Perusahaan kripto besar asal Amerika Serikat,  Celsius telah menyatakan bangkrut beberapa hari lalu. Dalam laporan kebangkrutannya, mereka mengalami defisit US$ 1,2 miliar atau setara Rp 17,9 triliun dan berutang US$ 4,7 miliar kepada para penggunanya.

Celsius sendiri saat ini hanya mengelola dana US$ 167 juta. Padahal Chief Executive Officer (CEO) perusahaan tersebut, Alex Mashinsky pada Oktober 2021 mengatakan jumlah dana yang dikelola mencapai US$ 25 miliar atau setara Rp 374 triliun.

Jatuhnya Celsius menandai kebangkrutan besar ketiga 'bandar' kripto dalam dua pekan terakhir. Kondisi serupa sebelumnya terjadi pada Voyager dan Three Arrows Capital.

Beberapa orang di pasar keuangan menyebut kondisi ini sebagai momen Lehman Brothers-nya kripto. Efek penularan dari pemberi pinjaman kripto yang gagal ini disebut mirip dengan jatuhnya bank besar yang berujung krisis keuangan dunia.

Pelaku pasar menganggap kondisi ini menandakan hari-hari pelanggan menangguk untung besar di pasar kripto telah berakhir. Namun mengapa hal ini bisa terjadi?

Analis mengatakan Celsius jatuh lantaran menjanjikan imbal hasil dan keuntungan besar untuk menarik investor baru. Singkatnya, perusahaan tersebut membayar keuntungan kepada investor lama dari uang pengguna baru.

"Hasil di ujung lain palsu. Dasarnya mereka menarik lewat pengembalian (skema Ponzi)," kata Nic Carter dari Castle Island Venture pada Minggu (17/7) dikutip dari CNBC.

Dalam satu gugatan, Celsius dituduh beroperasi dengan skema Ponzi. Mereka membayar para deposan awal dengan uang yang didapat dari pengguna baru.

Tiga pekan setelah Celsius menghentikan semua penarikan dana, platform tersebut masih beriklan besar dengan janji pengembalian tahunan sebesar 19%. Janji seperti ini tentu saja memikat para calon nasabah baru.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...