Viral Pria Pamer Saldo Rp 500 Triliun di Bank, Bagaimana Faktanya?
Seorang pria asal Kalimantan mendadak viral di media sosial karena memamerkan saldo di buku tabungan mencapai Rp 500 triliun. Ia bahkan menantang Presiden Joko Widodo untuk melihat langsung saldo tabungannya.
Pria ini mengaku bernama Haji Muhammad Amin asal Kalimantan Selatan. Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial seperti Instagram dan Twitter ini, ia memperlihatkan buku tabungan yang menunjukkan saldo mencapai Rp 500 triliun.
Namun, video tersebut juga memperlihatkan saldo tabungan Amin sebelumnya adalah Rp 249,6 triliun, Rp 1,033 triliun, dan hanya Rp 33.680.
"Ini saldo saya sudah disahkan pemerintah setempat, bahkan dari konsorsium. Saldo saya terakhir Rp 500 triliun," ujarnya.
Mungkinkah ada nasabah yang memiliki saldo hingga Rp 500 triliun di bank?
Dalam video tersebut terlihat sekilas buku tabungan yang dimiliki Amin adalah Simpedes BRI. Namun, berdasarkan laporan keuangan bulanan BRI pada November 2022, dana pihak ketiga (DPK) perusahaan dalam bentuk tabungan secara keseluruhan mencapai Rp 502 triliun. Sementara DPK dalam bentuk giro mencapai Rp 291 triliun dan deposito Rp 439,9 triliun.
Adapun berdasarkan data Forbes, orang terkaya di Indonesia saat ini adalah dua bersaudara Budi Hartono dan Michael Hartono. Keduanya memiliki harta kekayaan mencapai US$ 47,7 miliar atau sekitar Rp 748,89 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.700 per dolar AS. Mayoritas kekayaan keduanya terkait dengan saham mereka di BCA dan kepemilikan perusahaan rokok Djarum.
Orang terkaya kedua setelah Hartono bersaudara adalah Low Tuck Kwong dengan harta kekayaan mencapai US$ 12,1 miliar atau sekitar Rp 189,97 triliun. Kekayaannya terutama terkait dengan kepemilikan saham pada PT Bayan Resources Tbk.
Sementara itu, data LPS menunjukkan total simpanan nasabah dengan saldo jumbo pada November 2022 di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 3.782 triliun atau 51,2% dari total simpanan perbankan. Namun, jumlah pemilik rekeningnya kurang dari 0,1% total rekening nasabah di perbankan yang mencapai 384,9 juta.