UBS Sepakat Akuisisi Credit Suisse Rp 50 T Demi Hindari Krisis
Bank raksasa asal Swiss sepakat untuk membeli Credit Suisse senilai 3 miliar franc atau setara Rp 49,75 triliun. Kesepakatan yang dibuat atas desakan regulator keuangan Swiss ini bertujuan mencegah kejatuhan credit suisse yang dapat mengancam sistem perbankan global.
“Dengan pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS, sebuah solusi telah ditemukan untuk mengamankan stabilitas keuangan dan melindungi ekonomi Swiss yang berada dalam situasi luar biasa ini,” demikian pernyataan dari Bank Nasional Swiss, seperti dikutip dari CNBC (20/3).
Dalam pernyataan tersebut dijelaskan bahwa bank sentral bekerja sama dengan pemerintah Swiss dan Otoritas Pengawas Pasar Keuangan Swiss untuk menggabungkan kedua bank terbesar di negara itu.
Ketentuan kesepakatan akan membuat pemegang saham Credit Suisse menerima 1 saham UBS untuk setiap 22,48 saham Credit Suisse yang mereka miliki.
“Akuisisi ini menarik bagi pemegang saham UBS tetapi, mari diperjelas bahwa sejauh menyangkut Credit Suisse, ini adalah penyelamatan darurat. Kami telah menyusun transaksi yang akan mempertahankan nilai yang tersisa dalam bisnis sambil membatasi eksposur penurunan kami, ”kata Ketua UBS Colm Kelleher dalam sebuah pernyataan.
UBS mencatat, bank hasil merger akan memiliki aset mencapai US$ 5 triliun. “Kami berkomitmen untuk membuat kesepakatan ini sukses besar. Tidak ada pilihan dalam hal ini, ”kata Kelleher ketika ditanya dalam konferensi pers apakah masih ada kemungkinan keduanya mundur dari kesepakatan tersebut.
Menurut dia, kesepakatan ini sangat penting untuk struktur keuangan Swiss dan sistem keuangan global.
Bank Nasional Swiss menjanjikan pinjaman hingga 100 miliar franc Swiss atau US$ 108 miliar untuk mendukung pengambilalihan tersebut. Pemerintah Swiss juga memberikan jaminan untuk menanggung kerugian hingga 9 miliar franc Swiss dari aset tertentu di atas ambang batas yang telah ditentukan untuk mengurangi risiko apa pun bagi UBS.
“Ini adalah solusi komersial dan bukan bailout,” kata Karin Keller-Sutter, menteri keuangan Swiss, dalam konferensi pers hari Minggu.
Kesepakatan UBS ditetapkan bersama sebelum pasar dibuka kembali untuk perdagangan Senin (20/3). Saham Credit Suisse mencatat penurunan mingguan terburuk pada pekan lalu sejak awal pandemi virus corona. Penurunan saham tetap terjadi meskipun ada pinjaman baru hingga 50 miliar franc Swiss ($54 miliar) yang diberikan dari bank sentral Swiss.
Berita kesepakatan ini disambut baik oleh Menteri Keuangan Janet Yellen dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam sebuah pernyataan. “Posisi modal dan likuiditas sistem perbankan AS kuat, dan sistem keuangan AS tangguh. Kami telah berhubungan dekat dengan mitra internasional kami untuk mendukung implementasinya, ”kata mereka.
Credit Suisse telah berjuang melawan serangkaian kerugian dan skandal. Sentimen negatif dari kejatuhan tiga bank AS hingga pernyataan Saudi National Bank yang tak akan menginjeksi modal membuat goncangan pada saham Credit Suisse.