UOB Indonesia Pede Nilai Tukar Rupiah Akan Terjaga Hingga Akhir Tahun
PT Bank UOB Indonesia optimistis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan terjaga hingga akhir tahun 2023.
Wealth Advisory Head UOB Indonesia Diendy Liu mengatakan bahwa nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap rupiah akan berada dalam angka Rp 14.900 hingga kuartal terakhir 2023.
Dalam paparannya, Diendy juga menjelaskan bahwa akan ada kenaikan permintaan dolar Amerika Serikat menjelang lebaran sampai Juni mendatang.
“Repatriasi aset perusahaan multinasional terjadi di situ seiring peningkatan kebutuhan dolar,” kata Diendy di Jakarta, Kamis (30/3).
Namun jika melihat dari tingkat suku bunga sebagian besar bank sentral negara maju maupun berkembang, sudah akan hampir mencapai titik tertinggi. Sentimen tersebutlah yang membuat UOB Indonesia percaya diri (pede) nilai tukar rupiah terhadap dolar akan tetap terjaga
“Jadi termasuk Indonesia, makanya Indonesia kita perkirakan sudah tidak akan meningkat suku bunganya sampai akhir tahun. Secara konsensus pun, secara umum bank sentral di seluruh dunia sudah hampir atau bahkan sudah mencapai terminal rate mereka,” ujar Diendy.
Sebagai informasi, berdasarkan alat pemantauan CME Group FedWatch, probabilitas suku bunga The Fed tidak naik atau stagnan pada pertemuan mendatang sebesar 54%, dengan sisanya diperkirakan kenaikan 25 bps.
Sedangkan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan berada di angka 5,75% pada RDG-BI bulan Maret sesuai ekspetasi pasar. BI meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75% memadai untuk mengarahkan inflasi inti tetap berada dalam 3 plus minus 1 persen pada semester pertama 2023.
Maka dari itu Bank UOB mempertahankan perkiraan suku bunganya untuk tidak berubah di 5,75% sepanjang tahun 2023. Bahkan BI berpotensi memulai siklus pemotongan di enam bulan pertama 2024.
“BI juga akan terus memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah melalui triple intervention terus memperkuat instrumen operasi moneter valas untuk penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE),” kata Diendy.