Rupiah Menguat Pagi Ini Berkat Kesepakatan Plafon Utang Amerika
Rupiah dibuka menguat 29 poin ke level Rp 14.943 per dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pagi ini. Kemajuan soal negosiasi plafon utang AS memberi dukungan penguatan rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berbalik melemah dari posisi pembukaan ke arah Rp 14.958 pada pukul 09.25 WIB. Namun masih menguat 0,1% dari posisi penutupan kemarin.
Mayoritas mata uang Asia lainnya juga menguat seperti yen Jepang dan dolar Taiwan menguat 0,28% terhadap dolar AS. Lalu, won Korea Selatan 0,22%, baht Thailand 0,15% dan dolar Singapura 0,14%.
Sebaliknya, rupee India, yuan Cina dan dolar Hong Kong melemah.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra memperkirakan rupiah melemah hari ini setelah pembalikan terkait ekspektasi pasar terhadap suku bunga bank sentral AS, The Fed.
Rupiah kemungkinan melemah ke rentang Rp 15.000- Rp 15.050, dengan potensi support di kisaran Rp 14.930 per dolar AS.
Data inflasi pengeluaran pribadi konsumen AS untuk periode April meningkat di atas ekspektasi pasar. Data ini mendorong meluasnya ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan depan.
Data CME Group FedWatch Tool menunjukkan, probabilitas kenaikan bunga 25 basis point (bps) atau 0,25% pada pertemuan The Fed berikutnya, meningkat dari 26% pekan lalu menjadi 63%.
Mayoritas pasar sebelumnya memperkirakan The Fed segera mengakhiri siklus kenaikan bunga dengan mempertahankan level bunga saat ini 5% - 5,25%.
"Ekspektasi tersebut bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya," kata Ariston dalam catatannya pagi ini, Selasa (30/5).
Namun, kemajuan dari negosiasi penangguhan plafon utang Amerika dinilai memberikan kelegaan di pasar.
Presiden Joe Biden dan Ketua DPR AS Kevin McCarthy sepakat menangguhkan plafon utang AS hingga awal 2025. Hal ini mendorong investor mulai berani kembali masuk ke aset berisiko, sehingga dapat menahan pelemahan rupiah tidak terlalu dalam hari ini.
Analis DCFX Lukman Leong juga mencatat ada dua sentimen utama penggerak rupiah hari ini, yaitu ekspektasi suku bunga The Fed dan kemajuan soal negosiasi plafon utang Amerika.
Ia memperkirakan rupiah menguat hari ini ke rentang Rp 14.900 - Rp 15.000 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan menguat didukung oleh sentimen risk on di pasar yang menyambut positif perkembangan seputar debt ceiling. Namun naiknya ekspektasi akan suku bunga The Fed masih akan membatasi penguatan," kata Lukman.