Calon ADK OJK Erwin Haryono Ungkap 4 Fokus Reformasi ITSK
Calon Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Erwin Haryono menjadi peserta terakhir yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi XI DPR.
Dalam paparannya, Erwin menyebut empat fokus reformasi regulasi dan pengawasan ITSK, penguatan sinergi dan kolaborasi antar otoritas serta penguatan literasi digital. Lalu penguatan fungsi OJK sebagai katalisator dan terakhir, penguatan kapabilitas digital OJK.
"Ekosistem ITSK harus dipahami agar dapat dilakukan legal reform, mengurangi sisi-sisi risiko dari integrasi pasar keuangan yang membahayakan dan juga yang mengganggu tingkat kepercayaan," kata Erwin di Komisi XI DPR, Senin (10/7).
Terkait dengan program penguatan fungsi OJK sebagai katalisator, Erwin mengatakan fungsi regulatory sandbox menjadi sangat penting. Menurutnya, hal ini harus dioptimalisiasi ke depan.
"Saya kira tinggal buka saja ruang-ruang untuk pemanfaatan penggunaan aplikasi-aplikasi dari blockchain teknologi untuk kegiatan yang lebih bermanfaat secara riil ke ekonomi Indonesia," katanya.
Kedua, dalam penguatan dia menyatakan Undang-undang PPSK dan Perlindungan Data Pribadi (PDP) merupakan menjadi landasan bagi otoritas dapat bekerja sama satu dengan lainnya.
Menurutnya, dengan berlandaskan kepada UU PPSK dan DPD, framework literasi keuangan digital dapat ditekankan. Terakhir, menurutnya, tanpa adanya penguatan kapabilitas digital yang sangat kuat akan sulit menyeimbangkan manfaat dan risiko ITSK ke depan.
