Ditopang E-Commerce, Pengguna Kartu Kredit Digibank DBS Naik 30%
Aplikasi bank digital milik PT Bank DBS Indonesia mencatatkan pertumbuhan pengguna kartu kredit lebih dari 30% pada periode tahun 2022 hingga Juli 2023. Pertumbuhan tersebut turut didukung oleh gencarnya penggunaan kartu kredit untuk perjalanan serta pembelanjaan di marketplace dan e-commerce.
Seiring meningkatnya pengguna aktif aplikasi digibank by DBS, jumlah saldo dana pihak ketiga (DPK) juga meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir, disertai dengan pertumbuhan saldo investasi sebesar 60% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong menuturkan, dalam perjalanan 34 tahun di Indonesia, perusahaan senantiasa mengembangkan produk dan layanannya. “Ini kami wujudkan dalam beragam fitur pada aplikasi digibank by DBS yang memudahkan nasabah mengelola keuangan sehingga dapat mencapai tujuan finansial mereka,” kata Chu Chong, dalam siaran pers, Senin (17/7).
Digibank by DBS meluncur perdana pada tahun 2017 dengan memanfaatkan teknologi untuk mentransformasikan perbankan digital. Pandemi COVID-19 membuat semua industri dituntut untuk beradaptasi agar dapat melampaui keterbatasan dan tetap terhubung dengan nasabah, termasuk industri perbankan.
"Disrupsi teknologi ini turut mengubah cara berinteraksi dan memberikan layanan, serta berdampak pada preferensi nasabah akan produk perbankan," ungkapnya.
Saat ini, aplikasi digibank by DBS berkembang menjadi full-fledged digital banking dengan pelbagai fitur mulai dari mengelola keuangan, berinvestasi, hingga mengajukan pinjaman dan kartu kredit yang seluruhnya dapat diakses melalui satu aplikasi.
Tidak hanya pada inovasi teknologi, Bank DBS Indonesia juga turut mencanangkan perubahan keberlanjutan (sustainable) dengan mengintegrasikan faktor environment, social, dan governance (ESG) pada setiap lini bisnis. Hal tersebut dituangkan ke dalam tiga pilar keberlanjutan Bank DBS Indonesia, yakni Responsible Banking, Responsible Business Practice, dan Impact Beyond Banking.
Pilar pertama yaitu Responsible Banking menitikberatkan pada produk perbankan yang bertanggung jawab seperti pembiayaan hijau, termasuk sustainability loan, sustainability linked-loan, dan bond.
Hingga Mei 2023, Bank DBS Indonesia mencatatkan pertumbuhan pendanaan hijau sebesar Rp3,9 triliun atau meningkat 249% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 yang disalurkan pada sektor real estate dan energi.
Sedangkan untuk bisnis ritel, sebagai salah satu pelopor perbankan digital di Indonesia, Bank DBS Indonesia fokus memperkaya pilihan produk investasi saham maupun reksa dana bertema ESG pada aplikasi digibank by DBS.
Pilar kedua yaitu Responsible Business Practice mengacu pada upaya bank dalam menerapkan ESG di operasional sehari-hari untuk menekan emisi karbon. Beberapa di antaranya adalah penggunaan panel surya pada beberapa kantor cabang, penghematan kertas, hingga pengelolaan sampah di kantor pusat dan seluruh cabang Bank DBS Indonesia yang dikelola oleh Waste4Change.
Sementara itu, pilar ketiga adalah Impact Beyond Banking yang menitikberatkan pada kegiatan sosial seperti literasi keuangan, gerakan #MakanTanpaSisa, serta DBS Foundation.