Rincian Utang Jumbo BUMN Karya ke Himbara dan Bank Swasta

Patricia Yashinta Desy Abigail
7 Agustus 2023, 18:05
Utang Jumbo BUMN Karya ke Himbara dan Bank Swasta, Ini Rinciannya
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.
Ilustrasi. BUMN Karya tercatat memiliki utang jumbo baik kepada Himbara maupun bank swasta hingga semester pertama 2023.

Sejumlah emiten konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP Tbk (PTPP) memiliki utang jumbo kepada sejumlah bank-bank milik negara atau Himbara.  

Tidak hanya berutang kepada bank pemerintah, BUMN karya juga memiliki utang kepada bank swasta besar dengan jumlah yang tidak sedikit. 

Menyoal besarnya utang bank BUMN karya kepada Himbara, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae menuturkan, Bank Himbara mengalokasikan pencadangan yang cukup untuk memitigasi risiko pemburukan kredit.

"Hal ini tentunya sejalan dengan kemampuan Bank-bank Himbara untuk memberikan kredit kepada perusahaan besar di Indonesia, termasuk BUMN," ucap Dian, dalam keterangan tertulisnya. 

Berikut rincian deretan utang perusahaan BUMN Karya ke bank sampai dengan semester pertama 2023 dari tiga emiten BUMN karya yang sudah mempublikasikan laporan keuangan:

1. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

Waskita mencatatkan liabilitas Rp 84,31 triliun pada semester pertama 2023. Liabilitas perusahaan naik 0,38% dibanding dengan Desember 2022 Rp 83,98 triliun.

Dari total liabilitas perusahaan, adapun liabilitas jangka pendeknya meningkat 6,24% menjadi Rp 22,79 triliun dari sebelum Rp 21,45 triliun. Lalu liabilitas jangka panjang tercatat Rp 61,51 triliun, turun 1,62% dari akhir Desember 2022 yaitu Rp 62,53 triliun.

Terdapat utang bank jangka pendek Rp 801,12 miliar pada paruh pertama 2023 dari sebelumnya Rp 814,05 miliar. Catatannya, utang bank jangka pendek pihak ketiga dari entitas anak yaitu PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) ke PT Bank DKI Tbk yaitu Rp 671,12 miliar. Lalu, utang kepada PT Waskita Karya Realty (WKR) ke PT BPR Bank Jawa Barat dan Banten Tbk yaitu Rp 100 miliar.

Perusahaan juga memiliki daftar utang bank jangka panjang senilai Rp 46,14 triliun pada paruh 2023. Jika dikalkulasikan dari 31 Desember 2022, utang bank jangka panjangnya turun 0,70% dari Rp 46,47 triliun.

Jika melihat catatan keuangannya, ada sejumlah utang jangka panjang perusahaan yang bernilai jumbo ke beberapa bank. Seperti utang perusahaan ke PT Bank BTPN Tbk dengan total utang Rp 2,27 triliun, PT Bank Pan Indonesia Tbk senilai Rp 1,93 triliun, dan Bank of China Ltd Rp 1,14 triliun.

Selanjutnya utang kepada PT BPR Jabar dan Banten Tbk senilai Rp 998,22 miliar, PT Bank Permata Tbk senilai Rp 699,59 miliar, PT Maybank Indonesia Tbk senilai Rp 500 miliar dan Bank QNB Indonesia yaitu Rp 417,79 miliar.

2. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

Perusahaan mencatatkan liabilitas Rp 56,7 triliun pada semester pertama 2023. Liabilitas perusahaan turun 1,52% dibanding dengan Desember 2022 Rp 57,57 triliun.

Dari total liabilitas tersebut, liabilitas jangka pendek WIKA turun 3,09% menjadi Rp 35,01 triliun dari sebelum Rp 36,13 triliun. Lalu liabilitas jangka panjang tercatat Rp 21,68 triliun, naik 1,14% dari akhir Desember 2022 yaitu Rp 21,44 triliun.

Menukil laporan keuangan perusahaan, terdapat utang bank jangka pendek Rp 14,66 triliun pada paruh pertama 2023 dari sebelumnya Rp 14,78 triliun. Utang bank jangka pendek terdiri dari pihak berelasi Rp 9,7 triliun dan pihak ketiga Rp 4,96 triliun.

Catatannya, utang perusahaan ke bank di segmen pihak berelasi yaitu PT Bank Mandiri Tbk yaitu Rp 3,87 triliun. Lalu PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp 990 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk senilai Rp 504,54 miliar, dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk yaitu 260,09 miliar.

Perusahaan mencatatkan sejumlah utang jangka panjang hingga Rp 5,58 triliun hingga kuartal dua 2023. Utang jangka panjang dibagi menjadi dua yaitu pihak berelasi Rp 2,72 triliun dan pihak ketiga Rp 3 triliun. Lalu

Terdapat utang perusahaan dengan nilai yang besar ke beberapa bank pada segmen pihak ketiga. Seperti utang perusahaan ke PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk dengan total utang Rp 1,47 triliun, PT Bank HCBC Indonesia senilai Rp 982,06 miliar dan PT Pan Indonesia Tbk sejumlah Rp 750 miliar

3. PT PP Tbk (PTPP)

Emiten selanjutnya, PTPP mencatatkan liabilitas Rp 42,72 triliun pada semester pertama 2023, dibanding dengan Desember 2022 Rp 42,79 triliun.

Dari total liabilitas perusahaan, adapun liabilitas jangka pendeknya Rp 24,2 triliun. Lalu liabilitas jangka panjang tercatat Rp 18,41 triliun

Terdapat utang bank jangka pendek Rp 4,45 triliun pada paruh pertama 2023 dari sebelumnya Rp 5,33 triliun. Utang bank jangka pendek terdiri dari pihak berelasi Rp 2,48 triliun dan pihak ketiga Rp 1,96 triliun.

Adapun utang perusahaan ke bank di segmen pihak berelasi dengan nilai jumbo yaitu PT Bank Syariah Indonesia Tbk yaitu Rp 1,27 triliun. Lalu PT Bank Mandiri Tbk Rp 557,5 miliar, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk senilai Rp 371,06 miliar.

Lalu di segmen pihak ketiga dengan nilai besar yaitu PT BPD Jabar dan Banten Tbk sebesar Rp 718,4 miliar, PT Bank HCBC Indonesia Rp 450 miliar dan Bank DKI sejumlah Rp 331,31 miliar.

Perusahaan mencatatkan sejumlah utang jangka panjang hingga Rp 9,14 triliun hingga kuartal dua 2023, membengkak dari sebelumnya Rp 1,49 triliun.

Terdapat utang perusahaan dengan nilai yang besar ke beberapa bank. Seperti utang perusahaan ke PT Bank Mandiri Tbk dengan total utang Rp 4,7 triliun, PT bank Tabungan Negara senilai Rp 1,49 triliun dan PT Bank Rakyat Indonesia sejumlah Rp 970 miliar miliar.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...