Bank Digital RI Raup Marjin Bunga Tinggi di Q3, Siapa Paling Menarik?

Syahrizal Sidik
16 November 2023, 19:42
Bank Digital RI Raup Marjin Bunga Tinggi, Siapa Paling Menarik?
Katadata
Ilustrasi bank digital

Marjin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sejumlah bank digital di Indonesia yang cenderung tinggi menjadi daya tarik investor. Meski begitu, analis mengingatkan faktor risiko yang juga perlu dicermati agar investor lebih jeli dalam memilih emiten bank berbasis teknologi.

Mengacu pada laporan keuangan perbankan untuk triwulan III-2023, ada beberapa bank digital yang terpantau memiliki marjin bunga bersih hingga 10% atau bahkan lebih. Sea Bank misalnya, melaporkan capaian NIM sebesar 18,75%. Pencetak NIM tertinggi berikutnya Amar Bank sebesar 18,78%. 

Selanjutnya, Bank Neo Commerce (BBYB), yang belum melaporkan kinerja keuangan karena sedang mempersiapkan aksi korporasi, membukukan NIM hingga 16,15% pada semester I-2023. Sementara itu, Krom Bank (BBSI), Bank Jago (ARTO) dan Allo Bank (BBHI) melaporkan NIM masing masing 11,65%, 9,97% dan 8,82%. 

Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, menjelaskan imbal hasil kredit bank digital terbilang tinggi karena eksposur kreditnya terfokus pada segmen ritel (consumer lending) dan mass market.  Kondisi tersebut berbeda dengan bank besar yang eksposur kreditnya jauh lebih lengkap, terutama segmen kredit korporasi berbunga rendah. Maka dari itu, NIM bank besar secara agregat terlihat lebih kecil, sekalipun bunga kredit mereka di segmen mass market dan consumer finance relatif beda tipis dengan bank digital.   

Azis menambahkan, meski banyak bank digital memiliki NIM tinggi, investor juga mesti jeli dalam melihat indikator keuangan lainnya. Terutama pada aspek biaya dana (cost of fund/CoF), rasio NPL dan biaya kredit. Bank yang terlalu ekspansif tanpa memperhatikan aspek kehati hatian bisa menjadi bumerang di kemudian hari.

"Biaya dana naik, loan yield juga ikut naik tetapi cost of credit juga naik karena NPL naik, pada akhirnya muncul concern," kata Azis, Kamis (16/11). 

Tim riset Trimegah Sekuritas, dalam catatannya, juga turut memberikan pandangan terkait NIM bank digital yang tinggi, namun portofolio kreditnya terlalu terkonsentrasi pada segmen tertentu juga menimbulkan risiko. Ia menjelaskan kualitas aset juga turut menjadi perhatian para pelaku pasar di tengah kebijakan moneter ketat seperti sekarang ini.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...