Deretan Bank Digital Milik Para Konglomerat RI, Mana Paling Menarik?

Syahrizal Sidik
21 November 2023, 16:54
Deretan Bank Digital Milik Para Konglomerat RI, Mana Paling Menarik?
Katadata
Ilustrasi bank digital

Peta persaingan bisnis bank digital di Indonesia semakin ketat. Baru-baru ini, Grup Astra mengenalkan bank digital teranyarnya, Bank Saqu. Hal ini makin memperkuat cengkeraman bisnis finansial PT Astra International Tbk (ASII) dan sekaligus menandai kembali masuknya Astra ke bisnis bank setelah menjual PT Bank Permata Tbk.

Bisa dikatakan, semua konglomerasi besar di Indonesia punya bisnis bank digital, atau paling tidak, punya bisnis yang bergerak di sektor keuangan. Sebab, jika merujuk kepada riset Google, Temasek dan Bain & Company, nilai ekonomi digital di Asia Tenggara berpotensi mencapai US$ 330 miliar, itu setara dengan Rp 5.093 triliun.

Motor penggerak utama ekonomi digital itu berasal dari e-commerce yang mencerminkan nilai transaksi barang maupun jasa secara kotor US$ 211 miliar, setara 63,93% dari seluruh total nilai ekonomi digital di Asia Tenggara. Tentu saja, bank digital mempunyai peranan yang krusial dalam menjembatani transaksi keuangan dalam aktivitas ekonomi digital tersebut.

Seturut dengan laju pertumbuhan ekonomi digital, Bank Indonesia juga mencatat, nilai transaksi perbankan digital atau bank digital terus naik. Sampai dengan kuartal ketiga tahun ini, nilai transaksi digital banking di Indonesia tumbuh 12,83% menjadi Rp 15.148 triliun.

Direktur Utama PT Bank Jago Tbk (ARTO), Arief Harris Tandjung, pernah berujar, pada prinsipnya semua bank akan bertransformasi menjadi bank digital, tergantung levelnya. Tidak hanya itu, kekuatan bank digital yang tergabung dalam ekosistem akan mengakselerasi pertumbuhan kinerja bank digital dibanding yang tidak tergabung dalam ekosistem.  

“Bank digital itu bukan dikotomi antara bank digital dengan bank konvensional. Semua bank akan memiliki layanan dalam bentuk digital,” kata Arief, dalam wawancaranya dengan Katadata.co.id, belum lama ini.

Berikut ini deretan bank digital yang dimiliki oleh korporasi besar di Indonesia:

1. Bank Saqu (Grup Astra dan WeLab)

Meski baru diluncurkan pada Senin, 20 November 2023, kehadiran Bank Saqu cukup mengejutkan pasar. Pasalnya, Bank Saqu menawarkan bunga kompetitif bahkan hingga 10 % per tahun. Suku bunga simpanan itu tercatat lebih tinggi dari tingkat bunga penjaminan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebesar 4,25 persen bagi bank umum. 

Bank digital yang dikembangkan Bank Jasa Jakarta ini sahamnya dimiliki Astra Financial dan WeLab Sky, anak usaha Welab Holdings dan anggota dari Grup WeLab, platform fintech pan-Asia yang terkemuka. Di antara investor WeLab adalah TOM Group Ltd dari CK Hutchison, konglomerasi milik orang terkaya di Hong Kong Li Ka Shing.

2. Allo Bank Indonesia (CT Corp, Salim Grup)

Bank yang sahamnya dimiliki pendiri CT Corp, Chairul Tanjung ini di awal pengembangannya juga menggandeng salah satu pelaku industri bank digital terbesar di dunia. Ultimate shareholder emiten bank digital PT Allo Bank Tbk (BBHI), Chairul Tanjung menyatakan, Dengan bekerja sama dengan bank digital terbesar itu, dia meyakini teknologi maupun platform Allo Bank sudah teruji.

Allo Bank juga menggandeng ekosistem Grup Salim yang memiliki jaringan ritel fisik Indomaret yang tersebar di Indonesia ke dalam ekosistem Allo Bank yang jika digabung akan menjadi bank digital dengan ekosistem fisik terbesar di Indoneisa.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...