Pemerintah Serap Dana Rp 9,14 T dari Lelang Surat Berharga Syariah
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara syariah pada, Selasa (5/1).
Adapun total penawaran surat berharga yang masuk dari lelang ini, adalah sebesar Rp 19,75 triliun. Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap dana Rp 9,14 triliun.
"Lelang kali ini terdiri dari dua seri penerbitan baru dan lima seri pembukaan kembali. Tujuh seri tersebut terdiri dari SPNS04062024 (penerbitan baru) dan PBS036 (pembukaan kembali)," tulis DJPPR dalam keterangan resmi dikutip Rabu (6/12).
Kemudian ada PBS003 (pembukaan kembali), PBSG001 (pembukaan kembali), PBS037 (pembukaan kembali), PBS034 (pembukaan kembali), dan PBS038 (penerbitan baru). Lelang ini dilakukan melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI).
Pada lelang hari ini, penyerapan terbesar berasal dari seri PBS003 dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp 4,2 triliun. Penawaran yang masuk untuk seri tersebut yaitu Rp4,6 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,64634%.
Kemudian, pemerintah menyerap dana Rp 2 triliun dari seri SPNS04062024 yang menerima penawaran masuk sebesar Rp 6,05 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri tersebut adalah 6,25000%.
Selanjutnya, dari seri PBS038 meraup dana sebesar Rp1,30 triliun dari penawaran masuk Rp 2,95 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 6,97104%.
Dari seri PBSG001, pemerintah meraup dana Rp 590 miliar. Penawaran masuk untuk seri ini adalah Rp 966 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,70981%.
Berikutnya, dari seri PBS037 dimenangkan dana sebesar Rp 550 miliar dari penawaran masuk Rp 1,53 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini ialah 6,84512%.
Terakhir, pemerintah menyerap dana Rp 500 miliar dari seri PBS036, di mana penawaran masuk untuk seri ini adalah Rp 3,01 triliun dan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,65834%.
Sementara dari seri PBS034, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk sebesar Rp 631 miliar.