Swiss Kaji Atur Bonus Petinggi Bank Cegah Kasus Bangkrut Credit Suisse
Lembaga regulator pengawas keuangan Swiss berencana membuat aturan yang ketat seperti pengawasan pemberian bonus tinggi kepada para petinggi bank. Rencana aturan ini mencegah kasus bangkrutnya bank seperti Credit Suisse yang terkenal dengan pemberian bonus tinggi kepada para petingginya.
Presiden Otoritas Pasar Keuangan Swiss (Financial Markets Authority/FINMA)Marlene Amstad, mengatakan draft aturan tersebut sudah tersedia dan siap untuk dibahas.
"Kasus Credit Suisse menunjukkan bahwa selama beberapa dekade bank mengalami kerugian dan pada saat yang sama, membayar bonus yang tinggi," ujar Amstad dalam sebuah wawancara dengan Schweiz am Wochenende, dikutip dari Reuters, Minggu (31/12).
FINMA menuntut kewenangan yang lebih kuat untuk mengawasi perbankan di masa depan setelah dikritik respon mereka lemah terhadap kasus Credit Suisse sebelum bank tersebut bangkrut pada Maret. "Oleh karena itu kami membutuhkan dasar hukum yang lebih baik sehingga FINMA dapat melakukan intervensi lebih awal dan lebih sistematis," kata Amstad.
FINMA telah menuntut kekuasaan yang lebih kuat untuk mengawasi perbankan di masa depan setelah mendapat kecaman dalam kasus Credit Suisse. FINMA dikritik karena responnya yang lemah terhadap masalah-masalah yang muncul sebelum kejatuhan bank tersebut di bulan Maret.
FINMA sebelumnya menginginkan kewenangan mengeluarkan denda, mempublikasikan proses penegakan hukum, dan meningkatkan akuntabilitas. FINMA berencana menetapkan seperangkat aturan yang mengidentifikasi tanggung jawab di tingkat eksekutif senior.
"Dalam bisnis uang, uang memainkan peran," kata Amstad. "Itulah mengapa kita membutuhkan denda dan mengapa kita membutuhkan insentif."
UBS akan PHK Puluhan Ribu Karyawan Credit Suisse
Grup UBS berencana melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap lebih dari separuh tenaga kerja Credit Suisse mulai bulan depan. Ini merupakan dampak pengambilalihan Credit Suisse oleh UBS yang prosesnya rampung pada bulan ini.
Mengutip Bloomberg. PHK kemungkinan akan dilakukan terhadap bankir, trader, dan staf pendukung Credit Suisse di London, New York dan beberapa bagian Asia.
Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, UBS rencananya akan memangkas 30% karyawan dari perusahaan hasil gabungan dengan Credit Suisse atau mencapai 35 ribu orang. Adapun jumlah karyawan Credit Suisse saat ini mencapai 45 ribu orang.
Adapun sebanyak 10.000 pekerjaan akan dipangkas jika bisnis domestik Swiss dari kedua bank tersebut digabungkan. Namun, UBS dan Credit Suisse hingga kini menolak berkomentar.
Reuters pada pekan lalu melaporkan bahwa UBS akan memangkas pekerjaan pada bisnis perbankan investasi Credit Suisse di Asia pada bulan depan. Pengurangan yang signifikan terutama akan dilakukan pada bankir investasi, mencakup arra Australia dan China.
Kepala Eksekutif UBS Sergio Ermotti pada awal bulan ini memperingatkan keputusan menyakitkan tentang pemutusan hubungan kerja setelah pengambilalihan Credit Suisse, tetapi tidak memberikan rincian tentang jumlah orang yang akan di-PHK
UBS menyelesaikan pengambilalihan darurat Credit Suisse yang selama ini menjadi saingannya pada Juni. Penggabungan ini membuat UBS-Credit Suisse menjadi raksasa perbankan d dengan neraca $1,6 triliun dan tenaga kerja sebanyak 120.000 orang.