OJK Sebut Sudah Ada Komunikasi Merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan hingga kini belum menerima permohonan izin terkait rencana aksi korporasi penggabungan usaha atau merger PT Bank Tabungan Negara Syariah atau BTN Syariah dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk.
"Namun demikian, kedua pihak telah melakukan komunikasi dengan OJK," kata Dian, dalam jawaban tertulisnya, dikutip Jumat (12/1).
Dian menyampaikan jika keduanya sudah mengajukan permohonan izin merger, maka OJK akan segera mengavaluasi dan memproses sesuai dengan aturan yang berlaku. Dirinya menyebut OJK akan mendukung langkah konsolidasi yang akan dilakukan dalam rangka pengembangan perbankan syariah Indonesia.
"OJK akan mendorong terjadinya konsolidasi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk menjadi bank syariah baru dengan minimal total aset Rp 200 triliun," tutur Dian.
Dirinya berkeinginan akan ada satu sampai dua Bank Umum Syariah hasil konsolidasi. Upaya konsolidasi ini, kata Dian, diharapkan struktur pasar perbankan syariah akan lebih ideal. Seperti kehadiran beberapa bank syariah berskala besar yang lebih kompetitif.
OJK memastikan proses merger antara BTN Syariah dengan Bank Muamalat akan terus berjalan. Apalagi, rencana merger sudah diumumkan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir.
Dia juga menyebut jika kedua bank tersebut sudah melakukan pembicaraan dengan OJK. "Kemarin Menteri BUMN sudah mengumumkan rencana final. Kami tinggal tunggu proposalnya, OJK tinggal melihatnya kemudian kami setujui," kata Dian kepada wartawan, dikutip Sabtu (30/12).
Pada kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger Bank Muamalat dengan Bank Tabungan Negara Syariah rampung pada Maret 2024. Erick menyebut Kementerian BUMN sudah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Kementerian Agama soal sinergi antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah.
"Finansial syariah menarik pada saat ini. Maka itu [merger] antara BTN Syariah dan Bank Muamalat sedang dalam proses pembicaraan, kalau lancar Maret 2024 rampung," kata Erick dalam konferensi pers, Selasa (19/12).
Erick menjelaskan jika merger kedua bank ini dapat menjadi alternatif bank syariah yang besar. Dia berharap nantinya bank hasil penggabungan BTN Syariah dengan Mualamat bisa masuk hingga 10 besar bank syariah terbesar di Indonesia.