Kisah Sukses Digitalisasi ala Bank Mandiri Dipaparkan pada AFF 2024

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Publikasi Katadata
26 Januari 2024, 18:23
Bank Mandiri pamer program digitalisasi lewat Livin’ by Mandiri di sela gelaran AFF 2024.
Bank Mandiri
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (dua dari kanan) menjadi narasumber pada salah satu sesi panel AFF 2024 di Hong Kong.
Button AI Summarize

Pada Asian Financial Forum (AFF) 2024, PT Bank Mandiri Tbk membagikan kisah transformasi digital untuk menangkap peluang bisnis. Pada forum yang mempertemukan lebih dari 7.000 peserta dari 70 negara secara hibrida itu, Bank Mandiri membeberkan riwayat digitalisasi bisnisnya. Aksi itu mengubah cara perseroan dalam mendekati dan menangani nasabah.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi yang menjadi salah satu panelis AFF 2024 mempromosikan potensi Indonesia di kancah pasar keuangan global. Antara lain, Indonesia memiliki bonus demografi, penetrasi kredit rumah tangga yang masih rendah dibanding Produk Domestik Bruto, serta perkembangan penetrasi digital yang menjanjikan.

“Pada masa COVID-19, Bank Mandiri menyadari bahwa digitalisasi adalah kunci untuk tetap relevan dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif kepada nasabah. Dalam transformasi digital tersebut, kami fokus pada tiga bidang, yakni people, system, dan culture,” ujar Darmawan dalam siaran pers, dikutip Jumat (26/1).

Inilah yang mendorong bank bersandi saham BMRI itu untuk terus melakukan transformasi digital. Pada Oktober 2021, perseroan telah meluncurkan Livin’ by Mandiri bagi nasabah ritel. Sejak itu, Bank Mandiri mengembangkan lebih dari 100 fitur.

Kini, Livin’ by Mandiri memiliki puluhan juta pengguna bulanan, meningkat lebih dari lima kali lipat dalam waktu dua tahun. Bahkan, Livin’ by Mandiri telah melayani puluhan ribu transaksi per detik secara rutin. Kapasitas ini akan terus ditingkatkan untuk memastikan kenyamanan nasabah bertransaksi.

Hal tersebut menjadikan Livin’ by Mandiri sebagai salah satu aplikasi perbankan seluler dengan kapasitas tertinggi di dunia. Namun kata Darmawan, teknologi hanyalah sebuah alat. Tanpa literasi keuangan, transformasi digital yang yang dilakukan perbankan tidak akan berhasil.

“Oleh sebab itu, kami konsisten merilis literasi keuangan secara luas, secara nasional, memberdayakan semua orang. Mulai dari petani di desa terpencil, hingga pengusaha muda yang memulai bisnisnya sendiri,” jelas Darmawan.

Selain itu, ia menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai regulator, pemangku kebijakan, hingga ekosistem digital lainnya seperti pelaku lokapasar. Tak hanya itu, Bank Mandiri juga memanfaatkan analisis data untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan nasabah sembari menjaga kualitas aset.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...