Bank bjb Gandeng KBI untuk Perkuat Sistem Resi Gudang
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) bersinergi dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI). Kedua belah pihak telah menandatangani nota kesepahaman terkait pemanfaatan dan pengembangan sistem resi gudang dan layanan lainnya.
Direktur Komersial & Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bank bjb Nancy Adistyasari mengatakan, terdapat berbagai potensi kerja sama yang dapat dilakukan bank bjb dan KBI. “Bank bjb senantiasa mendukung berbagai pengembangan ekonomi, termasuk melalui skema resi gudang yang dikembangkan pemerintah,” ucap Nancy dalam siaran pers, Senin (19/2).
Pembiayaan resi gudang mencakup penyimpanan untuk berbagai komoditas. Ada 20 komoditas yang dapat disimpan di gudang, yakni gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, timah, kopra, teh, gambir, ikan, bawang merah, ayam beku karkas, gula kristal putih, kedelai, dan pala.
Potensi-potensi lain misalnya peningkatan layanan perbankan untuk karyawan KBI, seperti kredit ritel, kredit pemilikan rumah, serta tabungan. Layanan deposito, kredit korporasi, dan kredit UMKM bagi mitra KBI yang terdiri dari petani dan distributor komoditas juga dapat dikembangkan dari kerja sama ini.
Nancy menyatakan, bank bjb menyediakan bjb Skema Resi Gudang (SSRG), yaitu fasilitas pinjaman bersubsidi bunga dari pemerintah dengan jaminan resi gudang. SSRG disalurkan kepada petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani, dan koperasi. SSRG memiliki suku bunga ringan, bebas biaya provisi dan administrasi, dan persyaratan yang ringan.
Bank bjb aktif mengedukasi petani memanfaatkan sistem resi gudang. Petani pun tak perlu tergesa-gesa menjual hasil panennya, karena sistem penyimpanan ini lebih menguntungkan petani.
