KB Bank Fokus Bereskan Kredit Macet usai Ganti Nama
PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) resmi berganti nama menjadi PT KB Bank Tbk. Seusai rebranding ini, perusahaan fokus membereskan kredit-kredit bermasalah dan diharapkan dapat kembali membukukan profitabilitas.
"Kami sedang melakukan upaya keras agar bisa meningkatkan pendapatan operasional sehingga bisa membersihan kredit-kredit bermasalah yang berujung pada laba bersih," kata Direktur Utama Bank KB Bank Tom (Woo Yeul) Lee kepada wartawan di Jakarta, Senin (4/3).
Tetapi dirinya tidak menyebutkan berapa persen target perusahaan untuk mengurangi kredit bermasalah hingga semester satu maupun sepanjang 2024. Jika menelisik dari laporan keuangan terakhir per September 2023, BBKP mencatatkan kerugian sebesar Rp 3,37 triliun.
Kerugian yang dicatatkan perusahaan, disebabkan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang meningkat 35,6% secara tahunan atau year on year (yoy) ke angka Rp 3,8 triliun.
Lalu kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan sebesar 33,1% pada September 2023. Presentasi ini lebih tinggi dari industri yang sebesar 27,33%. Di sisi lain, tingkat kredit berisiko atau Loan at Risk (LAR) mencatatkan perbaikan. Rasio LAR KB Bukopin dari 53,5% menjadi 43,96%.
Adapun, saat ini Bank KB Bukopin telah mencapai sejumlah progres yang signifikan dalam perjalanan transformasinya. Transformasi ini merupakan pondasi bagi perseroan untuk lebih meningkatkan kualitas layanan dan menjangkau lebih luas lagi masyarakat Indonesia.
Transformasi yang dijalankan Perseroan tidak hanya tentang pengembangan teknologi, namun juga meliputi peningkatan budaya kerja dan pengembangan SDM yang berfokus pada keunggulan layanan.
Hal ini sejalan dengan visi dan misi Perseroan untuk menjadi salah satu institusi perbankan terbesar di Indonesia melalui penawaran produk dan layanan keuangan yang inovatif, serta memberikan solusi untuk kebutuhan layanan perbankan bagi nasabah.
