Ragam Jurus Bank Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Sahistya Dhanesworo
Oleh Sahistya Dhanesworo - Tim Publikasi Katadata
5 Maret 2024, 19:45
IDE Katadata 2024 sesi keuangan
Katadata
Button AI Summarize

Industri perbankan tak henti melancarkan jurus-jurus khusus guna mengoptimalkan akses dan partisipasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan. Mereka mengedepankan layanan yang sejalan dengan prinsip-prinsip literasi dan inklusi keuangan.

Meskipun tujuannya sama, meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, tetapi masing-masing bank memiliki cara berbeda. PT Bank DBS Indonesia, misalnya, mengusung tiga pilar untuk bisnis yang berkelanjutan.

Djoko Soelistyo selaku Executive Director – Head of Investment & Insurance Product, Consumer Banking Group PT Bank DBS Indonesia mengatakan, tiga pilar tersebut tidak terbatas hanya untuk mengoptimalkan literasi dan inklusi keuangan.

“Pilar ini sekaligus mendukung pembangunan, yang sekarang sedang mengarah kepada ekonomi berkelanjutan atau ESG,” tutur Djoko di sesi “Financial Frontier: Confronting the Unpredictable” pada acara Indonesian Data Economic and Conference (IDE) Katadata 2024, di Jakarta, Selasa (5/3).

Sesi ini turut dihadiri Senior Executive Vice President Retail Digital Solutions PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Rian Eriana Kaslan, President Director Kredivo Indonesia Umang Rustagi, serta CEO Indondax Oscar Darmawan. Diskusi dimoderatori Ekonom Senior Masyita Crystallin.

Tiga pilar bisnis berkelanjutan yang dimaksud adalah responsible banking, responsible business practices, dan social impact beyond banking. Pilar pertama terkait dengan strategi Bank DBS Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak, misalnya dengan menyediakan fasilitas pendanaan transisi untuk perusahaan yang hendak beralih ke energi terbarukan.

Pilar kedua terkait komitmen internal Bank DBS Indonesia terhadap nilai keberlanjutan. Sementara itu, pilar ketiga social impact beyond banking, diimplementasikan salah satunya dengan melakukan edukasi seputar apa produk-produk keuangan.

“Pilar ketiga ini yang lebih berhubungan dengan literasi keuangan. Kami memberikan informasi mengenai apa saja produk keuangan yang ada tetapi bukan dengan maksud untuk menawarkan produk kami,” imbuh Djoko.

Adapun, literasi dan inklusi merupakan bagian penting di dalam upaya memacu kinerja sektor keuangan. Dua aspek ini terbukti pula mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pasalnya, literasi dan inklusi keuangan memungkinkan masyarakat untuk mengakses berbagai produk dan layanan jasa keuangan, termasuk yang dalam format digital.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...