Sarana Multigriya Finansial Cetak Laba Rp 466 Miliar Sepanjang 2023
PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 466 miliar, naik 11,6% dibandingkan periode yang sama 2022. Sementara itu, pendapatan perusahaan tahun lalu mencapai Rp 2,08 triliun
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan kinerja ini ditopang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga kuartal IV 2023 tercatat 5,04% atau lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal III 2023 yang tumbuh 4,94% secara tahunan.
"Pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2023 tumbuh sebesar 4,04% secara tahunan ditopang oleh konsumsi rumah tangga," kata Ananta, dalam konferensi pers kinerja SMF 2023, Kamis (4/4).
Meski demikian, kontribusi sektor real estat terhadap pertumbuhan ekonomi masih perlu dioptimalkan. SMF mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebutkan bahwa pada kuartal keempat 2023 kontribusi sektor real estat terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 0,06%. Angka ini jauh di bawah kontribusi sektor pengolahan, konstruksi, maupun pertambangan.
Selanjutnya, Ananta mengatakan SMF telah merealisasikan transaksi sekuritisasi aset bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan total nilai Rp 925 miliar. Sekuritisasi bertujuan mendukung pertumbuhan pasar pembiayaan perumahan di Indonesia untuk mewujudkan kepemilikan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.
Dari laporan perusahaan, sepanjang tahun lalu beban SMF mencapai Rp 1,62 triliun, naik 19,12% dibandingkan dengan beban 2022 yang sebesar Rp 1,36 triliun.
Hingga Desember 2023, SMF mencatatkan aset Rp 45,7 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 38,69% dari aset perusahaan pada 2022 sebesar Rp 32,95 triliun dan meningkat 35,53% jika dibandingkan 2021 sebesar Rp 33,72 triliun. Hal ini membuktikan aset SMF dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Di sisi lain liabilitas perusahaan sepanjang 2023 tercatat Rp 27,47 triliun, melonjak 65,78% jika dibandingkan dengan 2022 yang sebesar Rp 16,63 triliun. Sementara itu, ekuitas perusahaan sepanjang 2023 mencapai Rp 18,23 triliun, naik 11,7% dibandingkan 2022 sebesar Rp 16,32 triliun.