Perputaran Ekonomi Selama Mudik Lebaran Diramal Tembus Rp 30,4 Triliun

 Zahwa Madjid
8 April 2024, 12:47
Lebaran mudik
ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.
Petugas membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada pemudik di Rest Area 429, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (7/4/2024).
Button AI Summarize

Bank Syariah Indonesia memproyeksikan total potensi perputaran ekonomi dari biaya perjalanan mudik lebaran 2024 mencapai Rp 30,42 triliun. Nilai ini berlaku secara nasional dari akumulasi di berbagai daerah. 

Senior Quantitative Analyst BSI Institute Fatiya Rumi Humaira menjelaskan secara umum, hanya 18,4% masyarakat yang mengeluarkan uang untuk jalan-jalan atau travelling selama ramadan. Angka ini meningkat dua kali lipat menjelang akhir Ramadan, yakni 36,8% mengeluarkan uang untuk biaya perjalanan mudik.

“Rata-rata biaya perjalanan mudik nasional adalah sebesar Rp 591.150. Berdasarkan perhitungan BSI Institute, total potensi perputaran ekonomi dari biaya perjalanan mudik tersebut secara nasional adalah sebesar Rp 30,42 Triliun,” ujar Fatiya dalam risetnya dikutip Senin (8/4).

Secara metode perjalanan publik, masyarakat sebagian besar, 47% mudik dengan mobil pribadi. Adapun 32% dengan motor pribadi, 25% dengan bis/travel, 19% dengan kendaraan sewa, 19% dengan kereta, 12% dengan pesawat, dan 6% dengan kapal.

Di sisi lain, Sebanyak 84,4% masyarakat melaporkan pengeluaran yang lebih besar selama ramadan. Secara umum, rata-rata kenaikan nominal pengeluaran bulanan adalah 33% lebih besar dibandingkan bulan lainnya. 

Adapun rata-rata pengeluaran untuk berbelanja adalah Rp 700.150. Fatiya menjelaskan tingginya konsumsi selama ramadan direfleksikan dalam proporsi masyarakat yang berbelanja selama bulan suci yaitu sebesar 66,1%.

Selanjutnya proporsi yang berbelanja saat hari raya hanya 0,9%. Di tengah peningkatan konsumsi tersebut, alokasi untuk aktivitas ekonomi yang bersifat altruisme cukup tinggi. 

Altruisme adalah sifat yang lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain. Untuk lebaran 2024, perhitungan ini yaitu sebanyak 21% masyarakat memberi hampers/gift kepada kerabat atau saudara selama periode Ramadhan Idul Fitri. 

“Rata-rata biaya hampers/ gift adalah sebesar Rp 365.350,” ujar Fatiya. Secara keseluruhan ia memprediksi potensi perputaran ekonomi dari pemberian hampers/ gift tersebut secara nasional adalah sebesar Rp10,73 Triliun.

Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...