Laba Bank Syariah Indonesia Naik 17% jadi Rp 1,7 Triliun di Q1 2024
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2024 senilai Rp 1,7 triliun. Laba holding bank syariah BUMN ini meningkat 17,06% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,45 triliun.
Melansir ringkasan laporan keuangan BRIS dalam surat kabar nasional, Bank Syariah Indonesia mencatatkan pendapatan setelah distribusi bagi hasil Rp 4,38 triliun. Nilainya meningkat 2,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 4,29 triliun.
Pada pos pendapatan dari penyaluran dana, BRIS membukukan Rp 6,3 triliun per kuartal satu 2024. Angkanya naik 12,25% dari sebelumnya Rp 5,61 triliun. Merinci lebih lanjut, pendapatan dari penyaluran dana terbanyak berasal dari pendapatan piutang sebesar Rp 3,53 triliun. Lalu untuk pos pendapatan dari bagi hasil senilai Rp 1,82 triliun.
Selanjutnya untuk rasio pembiayaan bermasalah atau non performing loan (NPF) gross tercatat turun 2,01% di kuartal pertama 2024 ini. Sebelumnya NPF perusahaan pada periode yang sama tahun sebelum 2,36%.
Lalu untuk return of asset (ROA) sebesar 2,51% dan return of equity (ROE) sebesar 18,3%. Selanjutnya BRIS mencatatkan net operating margin (NOM) 2,78% dari sebelum 2,73%. Kemudian rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yakni 68,94% dari sebelumnya 69,65%.
BRIS mencatatkan total asset Rp 357,9 triliu hingga kuartal pertama 2024. Aset perusahaan sebelumnya per Desember 2023 sebesar Rp 353,62 triliun. Adapun liabilitas pada periode tiga bulan 2024 sebesar Rp 317,34 triliun dari sebelum Rp 314,88 triliun. Total ekuitas BRIS Rp 40,55 triliun per kuartal pertama 2024 dibandingkan periode Desember 2023 yakni Rp 38,73 triliun.
Pada Selasa pagi ini, harga saham BRIS terpantau menguat 2,79% ke level Rp 2.580 per saham dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 118,55 triliun.
