Sony akan Hidupkan Kembali Bursa Kripto Whalefin

Hari Widowati
3 Juli 2024, 15:00
Ilustrasi logo Sony
Tangkapan layar Youtube SONY
Konglomerasi bisnis asal Jepang, Sony Group, berencana menghidupkan kembali bursa kripto Whalefin, yang dibelinya dari pemberi pinjaman kripto Amber Group tahun lalu.

Ringkasan

  • ASMINDO dan American Hardwood Export Council (AHEC) mengadakan seminar bertema "Towards A Sustainable Future: Understand EUDR and American Hardwoods" untuk meningkatkan pemahaman tentang regulasi anti-deforestasi European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan potensi kayu keras Amerika sebagai alternatif bahan baku industri furnitur. Acara ini diikuti oleh beragam peserta dari kementerian, pelaku usaha furnitur dan kerajinan, serta mitra strategis ASMINDO.
  • Seminar tersebut bertujuan untuk memperkenalkan jenis-jenis kayu keras Amerika seperti oak, walnut, dan hard maple, yang populer di Indonesia dan menjadi alternatif bagi industri furnitur, khususnya untuk pasar Amerika dan Eropa. Informasi ini diharapkan dapat membantu pelaku usaha Indonesia menangkap peluang pasar serta memenuhi standar anti-deforestasi yang diberlakukan Uni Eropa terhadap beberapa komoditas termasuk kayu.
  • Menghadapi penurunan nilai ekspor furnitur di tahun 2023 sebesar 23% dibandingkan tahun sebelumnya, ASMINDO tetap optimis dapat mencapai target 1% pangsa pasar furnitur global dengan mengandalkan kekuatan pada furnitur kayu. Kesuksesan ini membutuhkan dukungan bahan baku yang memadai, teknologi canggih, dan akses pasar yang lebih luas, khususnya di Amerika dan Eropa, serta peningkatan kapabilitas pelaku UKM anggota ASMINDO melalui program pendidikan dan pelatihan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Konglomerasi bisnis asal Jepang, Sony Group, berencana menghidupkan kembali bursa kripto Whalefin, yang dibelinya dari pemberi pinjaman kripto Amber Group tahun lalu. Kesepakatan itu dilaporkan sebelumnya oleh Wu Blockchain, kemudian detailnya diungkapkan oleh Block.

Pada Senin (1/7), Whalefin mengeluarkan pemberitahuan bahwa perusahaan induk Amber Japan berganti nama menjadi S.BLOX. Pemberitahuan tersebut menambahkan bahwa perusahaan tersebut dibeli oleh Quetta Web, sebuah unit dari Sony, pada Agustus 2023. Ketentuan keuangan dari kesepakatan tersebut tidak diungkapkan.

Menurut laporan Coindesk, Amber Japan, yang sebelumnya dikenal sebagai DeCurret, diambil alih oleh perusahaan keuangan kripto Amber Group pada tahun 2022. Sony berencana untuk segera memulai kembali perdagangan kripto dengan aplikasi baru, kata perusahaan itu dalam siaran pers di PR Times.

Sementara itu, Sony juga telah mencoba-coba Web 3 melalui investasi dan kemitraan. Kesepakatan terbaru Sony dengan Amber Group ini menandai terjunnya pembuat PlayStation itu ke dunia kripto.

Sony telah bekerja sama dengan Astar Network untuk program inkubasi Web3 dan mengajukan paten untuk mentransfer token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT) antara berbagai game dan konsol. Namun, Sony dan Amber tidak segera berkomentar mengenai hal ini.

Tahun lalu, Bloomberg melaporkan bahwa Amber Group yang berbasis di Hong Kong berencana untuk menjual unitnya di Jepang karena peraturan yang ketat di negara tersebut.

Sony Bakal Merilis Aplikasi Baru Whalefin

Menurut laporan Bitcoin.com, Sony berencana merombak Whalefin, mendesain ulang layar antarmuka pengguna (UI), dan merilis aplikasi baru untuk memberikan layanan yang lebih mudah digunakan kepada pelanggannya. Selain itu, setelah perombakan ini, S.BLOX berencana untuk memperluas mata uang kripto yang didukung dan meningkatkan fungsi yang ditawarkan.

Sota Watanabe, CEO Startale Labs, menyatakan bahwa eksekutif yang akan memimpin bursa kripto di Sony adalah direktur eksternal Startale. "Kami telah membuat rencana lapisan rantai 1,5 tahun yang lalu dan kami memasuki tahap eksekusi," kata Watanabe, seperti dikutip Bitcoin.com, Rabu (3/7).

Pada September, tahun lalu Sony Network Communications mengumumkan inisiatif bersama dengan Startale Labs untuk menciptakan blockchain yang akan menjadi tulang punggung strategi Web3 Sony. Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk menyediakan layanan yang berbeda bagi perusahaan-perusahaan grup Sony di berbagai bidang. Misalnya, layanan game dan jaringan, musik, gambar, teknologi dan layanan hiburan, solusi pencitraan dan penginderaan, serta layanan keuangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...