FTX Bayar ke Nasabah US$16 Miliar, Bitcoin dan Solana Bakal Melejit

Hari Widowati
8 Juli 2024, 09:47
Ilustrasi bitcoin, mata uang kripto
pexels.com
FTX bersiap untuk mendistribusikan kembali US$16 miliar (Rp 262,4 triliun) kepada para pelanggannya yang dirugikan, para ahli memperkirakan likuiditas baru ini diprediksi akan mendorong permintaan Bitcoin dan Solana.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kebangkrutan FTX dapat memberikan dampak yang tidak terduga pada pasar kripto. FTX bersiap untuk mendistribusikan kembali US$16 miliar (Rp 262,4 triliun) kepada para pelanggannya yang dirugikan, para ahli memperkirakan likuiditas baru ini diprediksi akan mendorong permintaan Bitcoin dan Solana.

Pembayaran dana tunai dari FTX merupakan rejeki nomplok yang cukup besar bagi ekosistem kripto. Menurut peneliti Xremlin, sebagian besar dari US$16 miliar ini harus diinvestasikan kembali dalam aset digital. Investor yang sudah terbiasa dengan pasar ini memang bisa tergoda untuk bertaruh pada kripto lagi.

Cointelegraph melaporkan, masuknya likuiditas secara besar-besaran ini terjadi dalam konteks pasar yang tengah turun (bearish). Harga Bitcoin sudah turun lebih dari 20% nilainya selama sebulan terakhir, sementara Solana menunjukkan penurunan sebesar 22%. Oleh karena itu, suntikan modal baru dapat bertindak sebagai katalis dan memulai kembali dinamika bullish yang telah ditunggu-tunggu oleh para investor.

Selain itu, distribusi dana tunai ini dapat mengimbangi tekanan jual yang dilakukan oleh pemerintah Jerman. Jerman telah melakukan penjualan mata uang kripto yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, sehingga membuat harga aset kripto khususnya Bitcoin semakin turun.

Faktor-faktor yang Berpengaruh ke Pasar Kripto

Proses pendistribusian dana FTX diatur dalam konteks tertentu. Tanggal-tanggal penting yang perlu diingat adalah 16 Agustus 2024 yang merupakan batas waktu pemungutan suara kreditor, dan 7 Oktober 2024 untuk persetujuan akhir rencana likuidasi.

Jika jadwal tersebut dipatuhi, pembayaran akan dimulai pada akhir kuartal ketiga 2024. Periode ini bertepatan dengan pemilihan umum AS, yang secara tradisional identik dengan peningkatan volatilitas di pasar keuangan. Masuknya likuiditas dari FTX diprediksi dapat memperkuat pergerakan harga, terutama untuk Bitcoin dan Solana.

Gracy Chen, CEO Bitget mengatakan potensi persetujuan ETF Solana juga dapat menjadi faktor volatilitas tambahan di pasar kripto. Namun, Chen meminta investor tetap berhati-hati.

Pasalnya, Solana masih memiliki sejumlah masalah. Pertama, stabilitas dan keamanan jaringan Solana. Sejak diluncurkan, jaringan Solana mengalami pemadaman hampir setiap tahun.

Pemadaman terakhir terjadi pada tanggal 6 Februari tahun ini karena kegagalan dalam mekanisme pemuatan program dan berlangsung selama 4 jam 46 menit. Sebagai blockchain dengan transaksi per detik (TPS) yang tinggi, pemadaman lebih dari 4 jam berpotensi berdampak pada sejumlah besar data yang menunggu untuk direkam di blockchain.

Kedua, ada pembukaan kunci berskala besar yang akan datang. FTX diperkirakan akan membuka 8,29 juta token Solana (SOL) dengan nilai sekitar US$1,4 miliar (Rp 22,96 triliun) pada Maret 2025. Hal ini berpotensi mempengaruhi stabilitas harga token SOL.

Ketiga, ada sentralisasi node validasi. Saat ini, Solana memiliki 5.440 node validasi, di mana sekitar 37% di antaranya berada di Amerika Serikat, sehingga menimbulkan risiko sentralisasi.

Jika otoritas regulasi AS mengambil tindakan yang tidak menguntungkan terhadap Solana, hal ini dapat berdampak signifikan terhadap jaringan Solana dan harga token SOL. Sebaliknya, hal ini juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat memiliki kontrol yang signifikan terhadap jaringan Solana. Hal ini dapat memengaruhi keputusan SEC untuk menyetujui SOL ETF.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, di luar faktor politik, kemungkinan pendaftaran ETF SOL untuk mendapatkan persetujuan dari Komisi Pengawas Bursa dan Sekuritas AS (SEC) sangat kecil.

Kesimpulannya, distribusi dana FTX bisa menandai titik balik bagi pasar kripto. Sementara Bitcoin dan Solana menghadapi fase yang sulit, injeksi dana segar ini bisa menghidupkan kembali sektor kripto. Meski demikian, investor masih tetap berhati-hati karena mereka mengerti ada volatilitas yang melekat pada aset-aset kripto ini.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...