Genjot Ekonomi Daerah, OJK Resmikan Ekosistem Keuangan Inklusif di Bojonegoro

Patricia Yashinta Desy Abigail
4 Agustus 2024, 17:25
ojk, inklusi keuangan, daerah
ANTARA FOTO/Muhammad Mada/aww.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno (tengah) didampingi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (kedua kanan) meninjau stan UMKM saat agenda kick-off ekosistem keuangan inklusif di wilayah perdesaan Dolokgede, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (3/8/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan di wilayah perdesaan dengan meluncurkan program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Program ini bertujuan memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Dolokgede, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menjelaskan pertumbuhan ekonomi daerah adalah kunci pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, program ini disiapkan untuk menopang ekonomi daerah.

"Dengan menopang seluruh perekonomian di daerah, terutama di tingkat desa, kita dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Mahendra  di Desa Dolokgede, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, dikutip Minggu (8/4). 

Mahendra menjelaskan 35 kantor OJK Daerah telah diberi tugas tambahan untuk memetakan dan mendukung pertumbuhan sektor ekonomi unggulan di setiap provinsi hingga tingkat kabupaten dan kota. Tugas tambahan ini, kata Mahendra, dilakukan sejak tahun lalu. 

Acara peluncuran ini juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara RI Pratikno yang kebetulan berasal dari Bojonegoro. Pratikno mengatakan inisiatif OJK untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di Desa Dolokgede akan menjadi dampak yang besar ke depannya.

"Desa ini memiliki potensi yang besar, namun mengalami degradasi. Kita perlu mesin-mesin baru untuk menumbuhkan potensi di sini," kata Pratikno.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, menjelaskan OJK telah menginisiasi sebanyak 36 EKI yang berdampak pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,.

"Ini terutama dalam memilih akses keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan UMKM," ujar Friderica.

Ia juga memaparkan capaian program EKI dari sisi inklusi keuangan, yakni pembukaan lebih dari 8.000 rekening tabungan, penyaluran kredit kepada lebih dari 1.500 debitur hingga penambahan titik akses keuangan, 

Program EKI di Desa Dolokgede akan melibatkan berbagai lapisan masyarakat, seperti UMKM, petani, peternak, perempuan, buruh, dan pelajar, melalui tiga tahapan optimalisasi potensi desa:

  1. Tahap pra-inkubasi: Identifikasi dan pemetaan potensi desa yang didukung oleh Lembaga Riset RISE Indonesia. Desa Dolokgede diketahui memiliki arah pengembangan sebagai desa berbasis pendidikan dan olahraga (edu-sportainment).

  2. Tahap inkubasi: Pendampingan dan edukasi keuangan serta pemberdayaan masyarakat dari Juli 2024 hingga Desember 2024 oleh berbagai stakeholders seperti Pegadaian, PNM, BRI, dan lainnya.

  3. Tahap pasca-inkubasi: Diharapkan masyarakat desa dapat menggunakan produk keuangan secara optimal untuk mendukung usaha atau kegiatan produktif lainnya. Optimalisasi ini akan didorong melalui penambahan Agen Laku Pandai, penyaluran kredit Kartu Pedagang Produktif (KPP), penyaluran KUR, serta penyediaan fasilitas sarana pendukung usaha bagi UMKM.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...