Investor Asing Borong Saham Rp 2,46 Triliun Sepekan, Belanja SBN Moncer

Rahayu Subekti
16 September 2024, 13:05
Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/8/2024). Nilai tukar rupiah di pasar spot perkasa di awal perdagangan hari ini di level Rp15.340 per dolar AS, menguat 0,98 persen dibandingkan dengan penu
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Senin (26/8/2024). Nilai tukar rupiah di pasar spot perkasa di awal perdagangan hari ini di level Rp15.340 per dolar AS, menguat 0,98 persen dibandingkan dengan penutupan Jumat (23/8) di level Rp15.492 per dolar AS dan menjadikan rupiah menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia.
Button AI Summarize

Bank Indonesia atau BI mencatat aliran modal asing keluar dari pasar keuangan Indonesia sepanjang 9-12 September 2024. Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan pada periode tersebut, nonresiden tercatat jual neto Rp 1,31 triliun.

Dari total tersebut, salah satunya terdiri dari masuknya investor asing ke psar saham Indonesia. Begitu juga dengan keluarnya aliran modal yang keluar dari pasar surat berharga negara atau SBN dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Terdapat jual neto Rp 0,18 triliun di pasar SBN, beli neto sebesar Rp 2,46 triliun di pasar saham, dan jual neto Rp 3,59 triliun di pasar SRBI,” kata Erwin dalam pernyataan tertulis seperti dikutip Senin (16/9).

BI juga mencatat aliran modal selama 2024. Sepanjang periode tersebut, berdasarkan data setelmen hingga 12 September 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp 10,37 triliun di pasar SBN.

Selain itu, BI juga mencatat beli neto Rp 31,47 triliun di pasar saham pada tahun ini hingga 12 September. Begitu juga dengan sebanyak Rp 184,03 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia.

Berdasarkan data setelmen tersebut, khusus sepanjang semester II 2024, nonresiden tercatat melanjutkan inflows sebesar Rp 44,33 triliun di pasar SBN. Lalu juga tercatat beli neto sebesar Rp 31,13 triliun di pasar saham dan beli neto sebesar Rp 53,68 triliun di pasar SRBI.

Erwin memastikan Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal itu dilakukan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...