The Fed Pangkas Suku Bunga, Bagaimana Dampaknya pada Pergerakan Rupiah Hari Ini?

Rahayu Subekti
19 September 2024, 09:52
Rupiah
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/Spt.
Pengunjung merangkai puzzle bergambar uang rupiah pada kegiatan QRIS Nival di Kediri, Jawa Timur, Minggu (18/8/2024).
Button AI Summarize

Bank sentral Amerika Serikat akhirnya memangkas suku bunganya setelah hasil Federal Open Market Committee atau FOMC diumumkan pagi dini hari ini. The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0%. 

Sejumlah analis memprediksi keputusan The Fed akan berdampak pada pergerakan mata uang rupiah hari ini. Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong memproyeksikan pergerakan rupiah hari ini bisa melah. 

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound oleh penyesuaian posisi setelah The Fed memangkas 50 bps yang lebih besar dari perkiraan analis namun sesuai harapan pasar,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Kamis (19/9). 

Dia menjelaskan investor juga sempat melakukan aksi profit taking atau ambil untung dari pelemahan dolar sebelum hasil FOMC terbit. Hal itu menurutnya akan menyebabkan rebound terhadap dolar AS. 

“Rupiah hari ini bisa berkisar pada Rp 15.300 per dollar AS hingga Rp 15.400 per dolar AS,” ujar Lukman. 

Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.06 WIB, rupiah berada pada level Rp 15.343 per dolar AS. Meskipun diramal melemah, posisi rupiah pagi ini meningkat 8,00 poin atau 0,05% dibandingkan penutupan sebelumnya. 

Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana memproyeksikan rupiah masih akan berpotensi menguat pada hari ini. “Saya harap ada apresiasi rupiah hari ini ke level Rp 15.220 per dollar AS hingga Rp 15.420 per dolar AS,” kata Fikri. 

Fikri menjelaskan potensi penguatan tersebut dikarenakan adanya pelebaran interest rate differential BI-Rate dan pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu juga semakin menariknya portofolio aset domestik. 

Fikri menambahkan, ekspektasi stabilitas rupiah di masa depan juga berdampak positif pada pergerakan rupiah. “Hal ini seiring kemungkinan penurunan lanjutan Fed Funds Rate namun rilis kenaikan building permits di AS tadi malam bisa menjadi salah satu dorongan meningkatnya risiko shelter inflation di AS,” ujar Fikri.



Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...