KSP Syariah di Wonosobo Manfaatkan Dana Bergulir untuk Perkuat Usaha
Koperasi merupakan wadah kumpulan orang yang secara sukarela bekerja sama dalam meningkatkan kesejahteraan anggota. Kegiatannya berupa menyelenggarakan produksi, penjualan, pembelian barang atau jasa, maupun simpan pinjam.
Berasaskan kekeluargaan, demokrasi, dan semangat persaudaraan, koperasi menjalankan usahanya berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan dasar dan menyejahterakan masyarakat.
Demikian fokus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pembiayaan Syariah Bersama Surya Mandiri di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah. Koperasi primer yang beralamatkan di Jalan Sikarim Nomor 02 Desa Mlandi Kecamatan Garung Wonosobo ini merupakan koperasi pertama dengan pola syariah yang sudah mendapatkan izin usaha dari sistem Online Single Submission (OSS).
Menurut Ketua KSPPS BSM Ahmad Riyanto, koperasi yang berdiri sejak 1999 dan memiliki dua kantor cabang di Kabupaten Wonosobo ini menerapkan sistem Islamic Micro Finance Application (IMFA) Rowasia Core System. KSPPS BSM juga terintegrasi ke seluruh cabang koperasi secara real time.
“KSPPS BSM bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan UKM melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dalam mendapatkan dana bergulir sejak 2012,” tutur Ahmad melalui keterangan tertulis, Senin (30/1).
Modal tersebut, imbuh Ahmad, dimanfaatkan untuk perkuatan usaha koperasi serta memenuhi tingginya kebutuhan permintaan modal anggota. Setelah mengakses pembiayaan LPDB-KUMKM, KSPPS BSM mengalami peningkatan dari sisi usaha, keuangan, serta produktifitas.
“Pembiayaan LPDB-KUMKM juga membuka cara pandang koperasi dalam menjalankan strategi-strategi usaha lain dalam upaya memperluas pemasaran, selektif dalam realisasi pembiayaan, serta mengedepankan perbaikan tata kelola pembiayaan,” ujar Ahmad.
KSPPS BSM mempelajari banyak hal dari LPDB-KUMKM mengenai pemanfaatan dana, khususnya terkait kelengkapan persyaratan administrasi.
Adanya dukungan pemerintah terhadap koperasi melalui dana bergulir ini diharapkan bisa menjadikan koperasi-koperasi di Indonesia mengalami peningkatan, terutama dari sisi kualitas usaha.
Senada dengan KSPPS BSM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, teknologi dan digitalisasi mendorong koperasi untuk terus meningkatkan kualitas kompetensi, kemitraan, dan pemasaran.
Kehadiran inovasi teknologi juga dapat mempermudah koperasi menuju arah modern, dengan dukungan perkuatan permodalan untuk pengembangan bisnis dan produktivitas usaha.
“LPDB-KUMKM berkomitmen memudahkan akses dana bergulir,” tutur Supomo.
Pihaknya berharap, akses pembiayaan ini dapat memperluas operasional koperasi, meningkatkan pelayanan anggota, meningkatkan kapasitas produksi, dan membuka peluang baru dalam memasarkan usaha.
Perkuatan permodalan yang digulirkan LPDB-KUMKM juga diharapkan dapat mendorong koperasi untuk terus berkembang dan berkontribusi lebih besar lagi dalam perekonomian nasional.
Selain itu, koperasi harus beradaptasi dan berinovasi menyesuaikan perkembangan zaman, sehingga dapat menjadi pilar utama penyangga ekonomi rakyat serta memperkokoh ekonomi nasional.