Pembiayaan Berkelanjutan Bank Investasi Eropa (EIB) Tembus €100 Miliar
Bank Investasi Eropa (EIB) telah melewati angka €100 miliar (Rp 1.721,35 triliun) dalam total penerbitan Climate Awareness Bonds (CAB) dan Sustainability Awareness Bonds (SAB) sejak menerbitkan obligasi hijau pertama di dunia pada 2007. EIB merayakan pencapaian ini di Bursa Efek Luksemburg, yang merupakan bursa acuan dunia untuk obligasi berkelanjutan, pada Jumat (4/10).
Nadia Calviño, Presiden Bank Investasi Eropa, mengunjungi Bursa Efek Luksemburg (Luxembourg Stock Exchange, LuxSE) untuk untuk menandai tonggak sejarah kontribusi perintis EIB terhadap keuangan berkelanjutan. Ia juga mendiskusikan masa depan pasar obligasi hijau dalam konteks agenda Uni Eropa untuk Keuangan Berkelanjutan, Serikat Tabungan, dan Investasi.
Di hadapan Menteri Keuangan Luksemburg Gilles Roth, EIB dan LuxSE menyoroti kontribusi unik EIB untuk memberikan kejelasan tentang keuangan berkelanjutan dan peran ekosistem keuangan yang lebih luas di Luksemburg dalam memajukan investasi berkelanjutan.
“Pencapaian EIB dalam melampaui €100 miliar dalam obligasi berkelanjutan adalah hal yang luar biasa dan menyoroti peran transformatif keuangan dalam mengatasi tantangan global," kata Menteri Keuangan Luksemburg Gilles Roth dalam pidatonya, Jumat (4/10).
Ia menilai obligasi hijau memiliki dampak yang nyata pada ekonomi riil, kehidupan masyarakat, dan planet ini. Kemitraan antara EIB dan LuxSE menetapkan standar yang tinggi untuk diikuti oleh komunitas keuangan global.
"Luksemburg tetap berkomitmen untuk membina kemitraan internasional untuk memperkuat keuangan berkelanjutan secara global,” ujarnya.
Presiden EIB Nadia Calviño menyebut tonggak sejarah ini mencerminkan perkembangan eksponensial pasar obligasi berkelanjutan, serta kemitraan yang kuat antara EIB dan Bursa Efek Luksemburg.
"Sejak memelopori pasar obligasi hijau pada tahun 2007, EIB telah membuka dukungan investor sebesar €100 miliar untuk aksi iklim dan keberlanjutan, dengan Luksemburg sekarang menjadi pusat global untuk keuangan berkelanjutan," kata Nadia Calviño.
Menurutnya, EIB akan terus mendukung transisi hijau juga dengan memimpin munculnya pasar obligasi hijau terstandardisasi dalam konteks pasar modal yang lebih dalam dan lebih kuat di Eropa.
Julie Becker, Chief Executive Officer LuxSE, mengatakan sejak memelopori pasar obligasi hijau 17 tahun yang lalu, EIB telah memelopori perkembangan pasar dan memimpin jalan menuju standarisasi, pelaporan, dan transparansi yang lebih baik bagi para investor. "Berkat peran utamanya, EIB telah menjadi mitra penting dan inspirasi bagi inisiatif keuangan berkelanjutan LuxSE,” tutur Becker.
EIB Penerbit Obligasi Hijau Terbesar di Dunia
Pada tahun 2007, EIB menerbitkan obligasi hijau pertama di dunia dan meresmikan pasar yang akan mengalami pertumbuhan eksponensial di tahun-tahun berikutnya. Menurut angka dari LGX DataHub, total pendanaan kumulatif yang dikumpulkan melalui obligasi hijau, sosial, keberlanjutan, dan obligasi terkait keberlanjutan yang diterbitkan secara global telah mencapai US$5,2 triliun.
Pada Agustus 2024, EIB melewati angka EUR €100 miliar untuk penerbitan CAB dan SAB. Hal ini menjadikan EIB sebagai penerbit obligasi hijau terbesar di dunia, serta obligasi berkelanjutan yang terjamin dengan penggunaan dana yang didedikasikan di antara bank-bank pembangunan multilateral.
Untuk memenuhi kebutuhan basis investor yang luas, EIB telah menerbitkan obligasi ini dalam 23 mata uang. Ini merupakan sebuah rekor pasar.
CAB perdana EIB terdaftar di LuxSE pada tahun 2007. Pada 2016, LuxSE mendirikan Luxembourg Green Exchange (LGX), platform pertama yang didedikasikan khusus untuk sekuritas berkelanjutan. Dengan menciptakan visibilitas dan transparansi seputar peluang investasi berkelanjutan, LGX membantu memajukan investasi untuk tujuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa.