BFI Finance Tepis Isu PHK, Sebut Jumlah Pengurangan Karyawan Masih Normal
Buat ringkasan dengan AI
PT BFI Finance Tbk (BFIN) menepis kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di perusahaan. Direktur BFIN Sudjono mengatakan jumlah karyawan yang tercantum dalam laporan keuangan BFIN pada akhir kuartal III 2024 sebanyak 10.189 karyawan merupakan jumlah yang normal bagi perusahaan.
Jika dibandingkan dengan jumlah karyawan BFIN per 31 Desember 2023, angka tersebut menunjukkan penurunan 1.018 karyawan.
"Pengurangan yang terjadi selama 2024 tidak menyebabkan penurunan kualitas pelayanan ke konsumen, beberapa posisi yang bisa ditransformasi menggunakan teknologi menyebabkan adanya penyesuaian jumlah sumber daya manusia," tulis Sudjono dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (18/11).
Ia memaparkan dengan jumlah outlet perusahaan saat ini sejumlah 267 outlet, rata-rata terjadi pengurangan empat orang karyawan. "Jumlah yang menurut kami masih wajar sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan, seluruh informasi tercantum di laporan keuangan kami dan tidak ada yang disembunyikan," tuturnya.
Menurut Sudjono, BFI Finance selalu taat dan memenuhi seluruh kewajiban kepada karyawan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Ia menilai tindakan yang dilakukan BFIN merupakan langkah yang tepat untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan guna memberikan hasil yang terbaik kepada seluruh stakeholders perusahaan.
Kinerja Keuangan BFI Finance
"Pada akhir kuartal III 2024 perusahaan mencatatkan perbaikan kerja baik dari sisi pertumbuhan aset maupun profitabilitas dibandingkan kuartal dua 2024," ujarnya.
Adapun merinci dari laporan kinerja September 2024, jumlah karyawan BFIN berkurang 1.018 pekerja. BFIN memiliki karyawan tetap yaitu 5.838 pekerja dan karyawan tidak tetap yaitu 4.351 pekerja. Pada Desember 2023, BFIN memiliki jumlah karyawan 11.207 karyawan, bertambah 1.096 orang jika dibandingkan dengan periode 31 Desember 2022.
Menelisik laporan keuangan BFIN, perusahaan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,11 triliun hingga kuartal ketiga 2024. Laba BFIN turun 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,17 triliun. Pendapatan BFI Finance turun 2,17% menjadi Rp 4,37 triliun per September 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 4,47 triliun.
Beban gaji dan tunjangan BFIN naik menjadi Rp 1,14 triliun dibandingkan dengan September 2023 sebesar Rp 1 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban gaji dan imbalan kerja pihak ketiga yang mencapai Rp 1,05 triliun, naik 7,46% dari Rp 977,1 miliar per September 2023.
