Para Analis di Wall Street Prediksi Bitcoin akan Sentuh US$200.000 di 2025

Hari Widowati
9 Desember 2024, 11:15
Bitcoin
Vecteezy.com/Sujin Jetkasettakorn
Para analis memprediksi Bitcoin akan menyentuh level US$200.000 (Rp 3,18 miliar) pada akhir tahun 2025.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pergerakan Bitcoin (BTC) baru-baru ini yang menembus level US$100.000 (Rp 1,59 miliar) telah membuat para investor yang optimistis di Wall Street semakin berani. Para analis memprediksi Bitcoin akan menyentuh level US$200.000 (Rp 3,18 miliar) pada akhir tahun 2025.

Kemenangan Donald Trump sebagai Presiden terpilih Amerika Serikat mengkatalisasi reli token dengan harapan kebijakan yang ramah terhadap kripto. Setelah Bitcoin menembus level US$103.000 (Rp 1,6 miliar), beberapa analis memprediksi harga koin tersebut bisa naik dua kali lipat pada akhir tahun depan.

“Kami tetap yakin US$100.000 bukanlah tonggak akhir. Kami memperkirakan Bitcoin akan mencapai siklus tertinggi US$200.000 pada akhir 2025,” tulis analis Bernstein Gautam Chhugani dalam sebuah catatan pada Kamis (5/12), seperti dikutip Yahoo Finance.

Chhugani mencatat terpilihnya Paul Atkins sebagai advokat kripto untuk memimpin Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), bersama dengan arah regulasi yang lebih luas di bawah Trump 2.0, “sangat positif” untuk industri kripto yang lebih luas.

Setelah Bitcoin melampaui US$100.000 (Rp 1,59 miliar) untuk pertama kalinya, Trump menggunakan media sosialnya untuk mengucapkan selamat kepada para investor kripto, pada Kamis (5/12).

Ia juga mengumumkan bahwa ia akan menunjuk pemodal ventura David Sacks sebagai Kepala Bidang Kripto dan Kecerdasan Buatan di Gedung Putih. Langkah ini dipandang sebagai tanda positif lainnya untuk industri ini.

“Ketika kripto menjadi arus utama, kemungkinan besar akan menyatu dan mengubah pasar modal serta mengubah cara kami memberikan layanan keuangan di seluruh dunia,” tulis Chhugani dari Bernstein.

Ia berharap Bitcoin akan muncul sebagai aset 'penyimpan nilai' utama era baru yang pada akhirnya menggantikan emas selama dekade berikutnya. Bitcoin akan menjadi bagian permanen dari alokasi multi-aset institusional dan standar untuk manajemen perbendaharaan perusahaan.

Di Standard Chartered yang berbasis di Inggris, analis mencatat aliran Bitcoin telah didominasi oleh investor institusi tahun ini. Investor institusi membeli 683.000 token dari tahun ke tahun melalui ETF spot bersama dengan pembelian besar oleh perusahaan perangkat lunak MicroStrategy (MSTR).

Sekitar sepertiga dari arus masuk tersebut, atau pembelian 245.000 Bitcoin, terjadi sejak pemilihan presiden.

“Pada 2025, kami memperkirakan arus masuk institusional akan terus berlanjut pada atau di atas laju tahun 2024,” tulis Geoff Kendrick, kepala riset aset digital global di Standard Chartered.

Kendrick memperkirakan dana pensiun global akan meningkatkan kepemilikan ETF spot mereka karena perubahan peraturan yang diharapkan dari pemerintahan Trump akan memudahkan investor tradisional untuk meningkatkan eksposur mereka ke aset digital.

“Dengan latar belakang ini, kami pikir target harga Bitcoin pada akhir 2025 di sekitar level US$200.000 (Rp 3,18 miliar) dapat dicapai,” tulis Kendrick.

Lonjakan Harga Bitcoin

Bitcoin telah naik hampir 130% dari tahun ke tahun dan sekitar 45% sejak kemenangan Trump di Gedung Putih pada bulan November. Optimisme investor meningkat bulan lalu setelah SEC mengumumkan bahwa Ketua SEC Gary Gensler akan mengundurkan diri pada 20 Januari 2025.

Bahkan sebelum nominasi Atkins diumumkan pada hari Rabu (4/12), para investor yang optimistis Bitcoin bakal naik yakin bahwa siapa pun yang dipilih Trump untuk memimpin SEC akan menerapkan aturan yang ramah terhadap kripto.

“Ini benar-benar perubahan besar dibandingkan dengan apa yang telah terjadi sebelumnya ketika, sejujurnya, SEC dan lembaga lain memusuhi ruang kripto,” kata analis riset senior Benchmark, Mark Palmer, kepada Editor Eksekutif Yahoo Finance, Brian Sozzi, dalam podcast Opening Bid baru-baru ini.

Palmer menyebut lembaganya memprediksi harga Bitcoin akan mencapai US$225.000 (Rp 3,56 miliar) pada akhir 2026.

Dalam waktu dekat, para pendukung Bitcoin juga melihat peluang pembelian selama penurunan dalam beberapa minggu mendatang. Mata uang kripto terkemuka ini turun hampir 7% menjadi US$92.144 (Rp 1,46 miliar) sebelum naik kembali di atas US$101.000 (RP 1,6 miliar) pada Jumat (6/12) sore hari.

Pada awal 2024, analis Fundstrat menyerukan target US$115.000 (Rp 1,82 miliar) pada akhir tahun.

“Saya pikir kami mungkin akan mencapai itu selama beberapa minggu ke depan, bahkan mungkin bisa mencapai US$120.000 (Rp 1,9 miliar),” kata Sean Farrell, kepala strategi aset digital di Fundstrat, kepada Yahoo Finance pada Kamis lalu.

Ia memperkirakan akan ada banyak faktor penarik struktural pada tahun depan yang akan mempertahankan siklus kenaikan Bitcoin.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...