Survei Consensys: Keterbukaan Masyarakat Indonesia terhadap Kripto Meningkat

Hari Widowati
11 Desember 2024, 14:51
kripto, bitcoin
Pexels
Survei terbaru Consensys menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap mata uang kripto dan blockchain meningkat 4% pada 2024 dibandingkan dengan tahun lalu.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Survei terbaru Consensys menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap mata uang kripto dan blockchain meningkat 4% pada 2024 dibandingkan dengan tahun lalu. Indonesia menjadi negara dengan adopsi kripto tertinggi kedua di Asia, setara dengan Korea Selatan dan hanya kalah dari Turki.

Namun, survei ini juga menunjukkan 63% masyarakat Indonesia masih kesulitan memahami teknologi kripto dan blockchain. Hal ini menandakan perlunya edukasi dan akses terhadap pengetahuan mengenai mata uang kripto dan blockchain.

Consensys, perusahaan perangkat lunak blockchain dan web3 terkemuka di balik dompet digital self-custodial MetaMask, menggandeng YouGov untuk survei yang melibatkan 1.041 responden Indonesia berusia 18-65 tahun ini.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran, survei ini juga menyoroti bahwa keamanan tetap menjadi perhatian utama masyarakat Indonesia terkait mata uang kripto. Meskipun terdapat penurunan kecil sebesar 3% dibandingkan tahun lalu, Indonesia tetap menjadi negara paling sadar akan keamanan kripto di Asia.

Sebanyak 89% responden sangat memperhatikan keamanan transaksi dan investasi mata uang kripto. Fokus ini menegaskan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mengatasi kekhawatiran ini dan membangun kepercayaan terhadap sistem desentralisasi.

Kepercayaan terhadap Institusi Keuangan Tradisional Menurun

Survei ini juga mengungkapkan penurunan signifikan kepercayaan terhadap institusi keuangan tradisional dan layanan internet di Indonesia. Kepercayaan terhadap institusi keuangan termasuk bank, layanan pinjaman, dan investasi turun sebesar 14%.

Saat ini, hanya 66% masyarakat Indonesia yang menganggap sistem ini penting. Temuan ini menunjukkan adanya indikasi pergeseran kepercayaan masyarakat dari sistem tersentralisasi. Hal ini membuka peluang bagi alternatif keuangan terdesentralisasi untuk mendapatkan perhatian pasar jika mereka mampu mengatasi kekhawatiran tentang keamanan.

Tren utama lainnya adalah perubahan cara masyarakat Indonesia memandang kepemilikan digital. Non Fungible Token (NFT) awalnya lebih sering dikaitkan dengan aset seni dan kreatif.

Kini, pemanfaatan blockchain sebagai alat untuk menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan adil semakin meningkat. Perubahan persepsi ini menunjukkan penerimaan yang lebih luas terhadap teknologi blockchain untuk aplikasi praktis, bukan hanya sebagai barang koleksi.

“Peran penting blockchain dan desentralisasi dalam meningkatkan kepercayaan dan transparansi pengelolaan data tidak dapat diremehkan. Dengan 83% responden secara global menekankan pentingnya privasi data, survei ini juga menunjukan kekhawatiran terhadap misinformasi, isu yang mendesak di tengah situasi politik global dan adopsi kecerdasan buatan (AI) yang semakin meluas,” kata Joseph Lubin, Co-Founder Ethereum dan Founder sekaligus CEO Consensys, dalam keterangan resmi, Rabu (11/12).

2024 Tahun Monumental bagi Kripto

Lubin mengatakan setiap tahun tren positif untuk pertumbuhan dan adopsi kripto, web3, serta blockchain terus berlanjut. Ia menyebut 2024 sebagai tahun yang monumental bagi kripto karena berbagai alasan.

"Saya percaya kita berada di arah yang benar. Pemilu presiden Amerika Serikat (AS) baru-baru ini, misalnya, dapat mengarah pada kejelasan regulasi lebih lanjut," kata Lubin.

Saat dunia merangkul potensi desentralisasi dan kripto, Lubin mengatakan industri kripto siap mendukung dan memberdayakan gelombang pengguna berikutnya melalui pendidikan dan inovasi, serta menyelesaikan beberapa tantangan paling kompleks di dunia.

Survei Consensys ini merupakan lanjutan dari survei 2023. Survei ini memperluas cakupan dengan melibatkan lebih dari 18.000 responden berusia 18-65 tahun dari 18 negara di Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa.

Hasil survei yang dirinci berdasarkan tren geografis, memberikan wawasan tentang pemahaman dan persepsi publik terhadap web3, kripto, dan desentralisasi. Hasil survei ini juga mengungkap tantangan dan peluang berkelanjutan untuk edukasi dan adopsi kripto dan blockchain.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...