Miliarder Ray Dalio Lebih Memilih Bitcoin daripada Obligasi sebagai Investasi

Hari Widowati
12 Desember 2024, 15:34
Ray Dalio, bitcoin
Berbagai Sumber
Miliarder Ray Dalio Lebih Memilih Bitcoin daripada Obligasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Ray Dalio, salah satu manajer hedge fund terkemuka, mengatakan ia lebih memilih emas dan Bitcoin daripada obligasi. Dalio mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah konferensi keuangan.

Pendiri Bridgewater Associates ini telah memperingatkan tentang jumlah utang yang tidak berkelanjutan di negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Cina. Dalio mengungkapkan dia memiliki sejumlah Bitcoin untuk pertama kalinya pada Mei 2021. Namun, dia juga memperingatkan mata uang kripto terkemuka itu bisa saja "dibunuh" oleh pemerintah jika terlalu sukses.

Seperti dilansir U.Today, miliarder ini juga menyatakan Bitcoin adalah “alternatif generasi muda” untuk emas pada 2021.

Pada 2023, Dalio tampaknya mengadopsi nada yang lebih pesimistis (bearish), dengan alasan Bitcoin mendapatkan perhatian yang tidak proporsional dibandingkan dengan aset lainnya. Ia juga mengaku tidak mengerti mengapa beberapa investor lebih cenderung memilih Bitcoin daripada emas.

Dia menggambarkan emas sebagai alternatif uang fiat “blue-chip” sembari menunjukkan fakta bahwa kripto masih merupakan kelas aset kecil. Ia menyebut Bitcoin hanya menyumbang sebagian kecil dari perusahaan besar seperti Microsoft.

Prediksi Bernstein

Seperti yang dilaporkan oleh U.Today, Bernstein baru-baru ini memprediksi Bitcoin dapat menggantikan emas sebagai penyimpan nilai utama dalam satu dekade ke depan. Bitcoin, yang saat ini memiliki kapitalisasi pasar US$1,9 triliun, masih harus menempuh jalan panjang untuk menyamai kapitalisasi pasar emas.

Logam mulia adalah aset paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi pasar sebesar US$18,3 triliun. Dengan asumsi harga emas tetap stagnan, Bitcoin perlu melonjak di atas US$800.000 (Rp 12,77 miliar) untuk menantang emas sebagai penyimpan nilai utama.

CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, memperkirakan lonjakan harga Bitcoin semacam ini dapat terjadi dalam lima tahun ke depan. Sementara itu, pendukung Bitcoin Michael Saylor mendesak pemerintah AS untuk membuang cadangan emasnya demi Bitcoin.

Presiden terpilih AS Donald Trump telah menyatakan ia akan membangun cadangan Bitcoin dan menjadikan AS sebagai ibu kota Bitcoin di dunia. Trump telah memilih sejumlah tokoh pro-kripto untuk menempati posisi-posisi penting di sektor keuangan, termasuk sebagai Ketua Komisi Pasar Modal dan Sekuritas AS (SEC).

Kebijakan-kebijakan Trump ini menjadi salah satu faktor yang membuat harga Bitcoin melejit hingga mencapai level tertinggi sepanjang masa US$103.000 (Rp 1,64 miliar) pada 5 Desember lalu.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...