OJK Catat Kinerja Reksa Dana Naik Tipis Jadi Rp 840 Triliun pada 2024

Ringkasan
- Realisasi anggaran IKN mencapai Rp 11,2 triliun per Juli 2024, mencakup 26,4% dari pagu Rp 42,5 triliun.
- Kementerian PUPR memiliki 108 kontrak pembangunan senilai Rp 84,2 triliun, namun penyerapan anggaran belum optimal karena pembayaran dilakukan bertahap berdasarkan progres pembangunan.
- Total alokasi anggaran IKN tahun 2022-2024 sebesar Rp 75 triliun, dengan realisasi pada 2022 sebesar Rp 5,5 triliun dan Rp 27 triliun pada 2023, yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan non-infrastruktur seperti gedung dan rumah dinas.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja reksa dana dari sisi Asset Under Management (AUM) mencapai Rp 840,07 triliun per 24 Desember 2024. Angka tersebut meningkat sebesar 1,37% year to date atau ytd.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK Inarno Djajadi mengatakan, perjalanan pasar modal Indonesia mencatat berbagai dinamika yang membawa dampak beragam sepanjang 2024.
"Baik peluang positif maupun tantangan yang mempengaruhi kinerja pasar modal," kata Inarno dalam Penutupan Perdagangan BEI, Jumat (30/12).
Sedangkan volume transaksi perdagangan karbon tercatat mencapai 908 ribu ton CO2 ekuivalen, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 50,64 miliar pada periode 26 September 2023 hingga 27 Desember 2024. Hingga saat ini, sebanyak 100 perusahaan telah berpartisipasi sebagai pengguna jasa, dengan total unit karbon yang masih tersedia lebih dari 1,35 juta ton CO2 ekuivalen.
"Pencapaian ini menunjukkan respons positif terhadap inisiatif dan upaya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan," sebut Inarno.
Selain itu, per 24 Desember 2024 jumlah SID mencatatkan capaian luar biasa dan melebihi target dengan bertambahnya 2,6 jutainvestor baru. Sehingga saat ini jumlah totalnya tercatat sebesar 14,81 juta SID.
Perkembangan ini menegaskan keberhasilan upaya inklusi keuangan yang telah kita lakukan bersama-sama. Menariknya, mayoritas SID individu didominasi oleh generasi muda di bawah usia 40 tahun, yang mencapai lebih dari 79% dari total SID, menunjukkan potensi besar generasi ini dalam mendorong pertumbuhan pasar modal di masa depan.