Steno Research: Kinerja Ether Bakal Lampaui Bitcoin pada 2025
Ether (ETH), mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, kemungkinan akan mengungguli saingannya yang lebih besar, yaitu Bitcoin (BTC) pada tahun 2025. Steno Research memprediksi Ether akan naik lebih dari dua kali lipat menjadi minimal US$ 8.000 (Rp 129,66 juta).
Steno juga memprediksi Bitcoin akan mencapai minimal US$ 150.000 (Rp 2,4 miliar) atau 59,6% dibandingkan dengan posisi akhir 2024 sebesar US$ 94.000 (Rp 1,52 miliar). Prediksi ini berdasarkan tren historis dan kemenangan Donald Trump dalam pemilihan umum di Amerika Serikat (AS).
Steno memperkirakan rasio Ether terhadap Bitcoin akan naik menjadi 0,06 dalam 12 bulan ke depan dari 0,0357 saat ini. Prediksi ini menggemakan aksi harga yang terlihat pada siklus sebelumnya. Selain itu, Steno juga memprediksi koin alternatif (altcoin) akan menjadi fokus.
“Ekspektasi ini sebagian didasarkan pada argumen kemenangan Donald Trump sebagai Presiden terpilih AS lebih menguntungkan bagi altcoin daripada Bitcoin,” tulis analis Steno Mads Eberhardt, seperti dikutip Coindesk.
Riset Steno juga menyebut pangsa pasar Bitcoin diprediksi akan turun menjadi 45% dari level saat ini sekitar 56,6%.
"Total nilai terkunci (total value locked/TVL) dalam aplikasi terdesentralisasi diperkirakan akan mencapai level tertinggi baru US$ 300 miliar (Rp 4.862 triliun) tahun depan," kata Steno. Jika prediksi ini benar, potensi harga altcoin naik lebih tinggi semakin besar.
Potensi pengenalan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) kripto spot baru di AS juga mendukung prospek positif untuk altcoin.
“Tahun 2025 akan menjadi saksi adopsi kripto secara institusional dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Steno dalam laporan tersebut.
Thielen: Ether Bukan Pilihan Investasi yang Paling Bijaksana
Markus Thielen, kepala riset 10x Research, memiliki prediksi yang berbeda mengenai Ether. Ia mengatakan Ether mungkin bukan pilihan investasi yang paling bijaksana untuk kenaikan pada tahun 2025, karena aset ini dapat memberikan imbal hasil yang mengecewakan dibandingkan dengan Bitcoin.
Analis lain mengatakan mereka menunggu konfirmasi lebih lanjut dari grafik harga untuk melihat ke arah mana pergerakannya.
“Meskipun kemungkinan katalis baru tidak dapat dikesampingkan, kami tidak akan terkejut jika Ethereum berjuang untuk memberikan reli yang berarti tahun depan,” kata Thielen dalam laporan pasar 30 Desember, seperti dikutip Cointelegraph.
Ia menyebut Ether merupakan investasi yang buruk untuk jangka menengah. “Meskipun kami menghargai volatilitas Ethereum, kami percaya bahwa ini tetap merupakan investasi jangka menengah yang buruk dan memperkirakan ETH akan berkinerja buruk sekali lagi di bawah BTC pada tahun 2025,” kata Thielen. Karena itu, ia merekomendasikan agar investor menghindari koin ini.
Thielen mengatakan salah satu metrik terpenting yang harus diperhatikan pada tahun 2025 adalah tren validator aktif. Namun, dia mencatat tingkat pertumbuhan validator telah berubah menjadi negatif, turun sekitar 1% selama 30 hari terakhir. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang meningkatnya risiko lebih banyak validator yang keluar dari jaringan.
Thielen mengatakan peningkatan unstaking tampaknya logis, dengan alasan Ethereum tidak memiliki permintaan nyata di luar staking.
Namun, analis lain memiliki pendapat yang berbeda. Kepala bisnis Attestant, Tim Lowe, baru-baru ini mengatakan kepada Cointelegraph bahwa permintaan Ether dapat dengan mudah meningkat dengan pemasaran yang disempurnakan dan proposisi nilai terpadu. Secara alami, strategi ini akan menambah lebih banyak investor dari waktu ke waktu. Lowe melihat diversifikasi dari Bitcoin sebagai katalisator sederhana untuk Ethereum.