Rupiah Diperkirakan Melemah Hari Ini, Data Tenaga Kerja Bikin Dolar Kian Perkasa
Sejumlah analis memproyeksikan rupiah masih akan mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini. Hal tersebut dikarenakan indeks dolar AS yang masih terus tinggi saat ini.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan dolar AS masih menunjukkan keperkasaannya terhadap nilai tukar lainnya. “Indeks dolar AS pagi ini bergerak di kisaran 109.15, lebih tinggi dari pagi sebelumnya 109.00,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Jumat (10/1).
Penguatan dolar diperkirakan akan terus terjadi seiring dengan akan dirilisnya sejumlah data tenaga kerja AS penting yaitu nonfarm payrolls, tingkat pengangguran, dan rata-rata upah untuk Desember 2024 pada malam ini. Ariston melihat, pasar optimistis terhadap data tenaga kerja AS yang masih positif sehingga membuat dolar AS terus menguat.
Selain itu ekspektasi terhadap kebijakan tarif perdagangan dari Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump juga masih memberikan sentimen positif untuk dolar AS. “Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah resisten Rp 16.250 per dolar AS dengan potensi support di sekitar level Rp 16.150 per dolar AS,” ujar Ariston.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.10 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16/208 per dolar AS. Level ini menguat 8,50 poin atai 0,05% dari penutupan sebelumnya.
Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan pelemahan rupiah hari ini. “Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS yang masih bertahan cukup tinggi,” kata Lukman.
Lukman menjelaskan, penguatan dolar AS juga didukung oleh pidato hawkish dari beberapa pejabat The Fed semalam. Namun demikian, Lukman mengungkapkan, investor masih cenderung wait and see data tenaga kerja AS malam ini.
“Rupiah pada hari ini diperkirakan akan berada pada level Rp 16.150 per dolar AS hingga Rp 16.250 per dolar AS,” ujar Lukman.
Di sisi lain, Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C Permana juga memprediksi rupiah akan melemah akhir pekan ini. “Kemungkinan rupiah melemah lagi di level Rp 16.140 per dolar AS hingga Rp 16.340 per dolar AS,” kata Fikri.
Fikri juga melihat saat ini besarnya pemilihan aset lebih aman di dolar AS. Selain itu juga investor masih menantikan data tenaga kerja AS mala mini, khususnya unemployment rate dan non farm payrolls.