Harga Emas Antam Meroket Cetak Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1,7 juta per Gram

Oleh Nur Hana Putri Nabila

14 Februari 2025, 10:15

Katadata/Fauza Syahputra

Petugas menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jalan Salemba Raya, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Ringkasan

PT Jasa Marga Tbk berkolaborasi dengan tiga perusahaan konstruksi lain membentuk PT Bogor Serpong Infra Selaras untuk mengembangkan jalan tol Bogor-Serpong via Parung, dengan Jasa Marga berinvestasi sebesar Rp 4,39 miliar atau 26% dari modal disetor.
Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bogor Serpong Infra Selaras didirikan dengan tujuan menjalankan kegiatan pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol Bogor-Serpong via Parung serta kegiatan usaha lain yang relevan.
Struktur kepemilikan saham dalam proyek tersebut adalah PT Persada Utama Infra (PUI) sebesar 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk 26%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk 12%, dan PT Hutama Karya Infrastruktur 10%, menandakan kolaborasi strategis antara perusahaan-perusahaan infrastruktur besar.

! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI

Harga emas batangan Aneka Tambang atau Antam menyentuh harga tertinggi atau all time high (ATH) yakni dibanderol Rp 1.701.000 per gram hari ini, Jumat (14/2).

Berdasarkan laman logam mulia Antam, harga emas meroket hingga Rp 9.000 dari harga terakhir sebelumnya berada di Rp 1.692.000 per gram-nya. Adapun harga jual kembali atau buyback emas batangan Antam berada di harga Rp 1.552.000 per gram.

Seiring dengan naiknya harga emas Antam, harga emas spot naik pada hari Kamis (13/2) karena Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan pajak impor AS, yang meningkatkan kekhawatiran perdagangan global.

Emas spot naik 0,4% menjadi US$ 2.915,76 per ounce pada pukul 01.41 WIB (1841 GMT), melesat ke rekor puncaknya di US$ 2.942,70 yang dicapai pada hari Selasa. Emas berjangka AS menetap 0,6% lebih tinggi pada $ 2,945.40.

Trump mengumumkan peta jalan pada Kamis untuk menerapkan tarif timbal balik bagi negara yang memberlakukan bea masuk atas impor AS. Sementara itu, harga produsen AS naik tajam pada Januari.

Hal itu menegaskan tren inflasi kian meningkat dan memperkuat dugaan investor bahwa Federal Reserve kemungkinan menunda penurunan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini.

"Ketidakpastian politik dan dampak ekonominya menjadi faktor utama. PPI relatif netral dan tidak berdampak besar pada emas, tetapi investor global khawatir terhadap kebijakan Trump dan pengaruhnya terhadap perekonomian secara keseluruhan," ujar Jeffrey Christian, managing partner CPM Group, dikutip Reuters, Jumat (14/2).

Rekomendasi Produk