Inpex Jepang Targetkan Keputusan Akhir Investasi Abadi Masela Diteken 2027

Ringkasan
- IHSG naik 0,23% ke level 6.487 pada sesi pertama perdagangan hari Kamis, ditopang oleh penguatan delapan sektor, terutama sektor properti. Kenaikan signifikan saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) sebesar 12,82% dipicu oleh rencana *buybacksaham senilai Rp 1 triliun. CBDK melakukan *buybackuntuk menjaga kepercayaan investor dan stabilitas di tengah fluktuasi pasar, serta optimisme terhadap pertumbuhan jangka panjang perusahaan.

Perusahaan eksplorasi migas asal Jepang, Inpex Corp menargetkan keputusan akhir investasi proyek Lapangan Abadi Masela dapat diteken pada 2027, sebagai upaya mereka memperluas suplai gas alam cair atau LNG.
“Gas alam dan LNG memiliki intensitas emisi gas rumah kaca yang rendah dibandingkan bahan bakar fosil lainnya. Gas memainkan peran penting sebagai bahan bakar dalam transisi energi,” kata Presiden dan CEO Inpex Corp., Takayuki Ueda dikutip dari Reuters pada Jumat (14/2).
Inpex melalui anak usahanya, yakni Inpex Masela Ltd. memegang kendali sebagai operator di proyek Abadi Masela dengan kepemilikan saham. Perusahaan berencana memulai tahap desain awal proyek (FEED) pada tahun ini untuk mencapai target produksi gas pada awal 2030.
Proyek Abadi Masela telah tertunda bertahun-tahun imbas perubahan perencanaan serta keluarnya Shell sebagai konsorsium pengelola. Posisi Shell kemudian digantikan oleh PT Pertamina Hulu Energi Masela dan PETRONAS Masela Sdn. Bhd pada 2023.
Disurati SKK Migas
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Djoko Siswanto telah memberikan Surat Peringatan 1 atau SP-1 kepada Inpex Masela Ltd yang meminta Inpex segera memulai produksi gas. Ia mengatakan, SKK Migas menunggu kepastian pembeli gas agar proyek bisa segera berjalan.
"Iya diharapkan bisa segera ada pembeli gasnya sehingga proyek bisa dimulai, tahun ini lah," kata Djoko kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/2).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia sebelumnya meminta Inpex segera memulai pekerjaan ke arah produksi pada tahun ini. Ia mengancam akan mencabut konsesi Blok Masela jika tak kunjung berprogres.
Menurutnya, ancaman tersebut juga akan dilayangkan kepada investor yang telah selesai melakukan eksplorasi pada 300 sumur migas.
"Saya sudah bikin surat yang isinya kalau tahun ini tidak melakukan pekerjaan untuk produksi, ya mohon maaf, kami akan cabut konsesi. Kami akan mengevaluasi semua sumur migas untuk kebaikan investor, rakyat, bangsa, dan negara," kata Bahlil akhir Januari lalu.