Rosan Bantah Peluncuran Danantara Jadi Penyebab Penurunan IHSG

Muhamad Fajar Riyandanu
6 Maret 2025, 08:12
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Rosan Roeslani menyampaikan laporan hasil realisasi investasi
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025). Rosan Roeslani menyampaikan laporan hasil realisasi investasi di tahun 2024 bahwa investasi telah mencapai target 103,9 persen dengan total Rp1.714,2 triliun dan menghasilkan penyerapan tenaga kerja 2.456.130 orang atau mengalami peningkatan sebesar 34,7 persen dibanding tahun sebelumnya.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kepala Danantara, Rosan Roeslani, membantah peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi faktor utama di balik penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Penurunan pasar saham pada periode tersebut merupakan fenomena global yang juga menerpa negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.

"Memang IHSG kita ini menurun. Tapi menurunnya bukan hanya di Indonesia saja, semua memang sedang mengalami penurunan,” kata Rosan di Istana Merdeka Jakarta pada Rabu (5/3), malam.

Rosan menilai fluktuasi maupun penurunan pasar saham akibat sentimen atau faktor teknikal merupakah hal wajar. Menteri Investasi dan Hilirisasi itu menyakini bahwa kondisi fundamental perusahaan dan bank-bank di Indonesia relatif progresif saat ini.

“Kami tidak khawatir. Kenapa? Karena fundamental dari perusahaan-perusahaan kita, bank-bank kita, itu sangat baik dan sangat kuat,” ujar Rosan.

Ia juga menyoroti situasi IHSG belakangan mulai pulih, terutama pada reli harga saham di sejumlah perusahaan bank yang sudah kembali ke level sebelum 24 Februari. Rosan meyakini valuasi dan kapitalisasi pasar atau market cap perusahaan-perusahaan Indonesia akan terus meningkat seiring waktu.

“Jadi mari kita lihat, sekarang sudah mulai rebound kan, mulai kembali baik,” kata Rosan.

IHSG sebelumnya tercatat ditutup melemah 53,4 poin atau 0,78% ke 6.749,60 pada perdagangan Senin, 24 Februari lalu, saat hari peluncuran Danantara. Bursa Efek Indonesia (BEI)  mencatat IHSG telah tertekan 4,67% pada rentang 21 Februari hingga 27 Februari 2025 secara week on week.

Pada perdagangan, Jumat (28/2), IHSG bahkan merosot hingga menyentuh level 6.270 saat penutupan pasar. Apabila melihat tren pergerakannya, IHSG telah anjlok sebesar 11,01% secara year to date (ytd), dan terperosok 11,38% dalam sebulan terakhir.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan penurunan IHSG tak ada kaitannya dengan Danantara. Danantara bahkan diharapkan dapat menjadi alternatif pendanaan bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di luar skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Selain itu, Iman juga menyebut Danantara berpotensi memperluas kapitalisasi pasar dan meningkatkan peran perusahaan BUMN dalam pasar modal Indonesia. Dengan begitu, seharusnya kehadiran Danantara tidak memberikan sentimen negatif pada bursa.  

“Kami ingin lihat bahwa perusahaan di bawah Danantara ingin menjadi pemimpin di industrinya. Peningkatan pendapatan yang kami harapkan, maka akan meningkatkan market cap,” kata Iman kepada wartawan di Gedung BEI Jakarta pada Jumat (28/2).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...