Investor Asing Mulai Banjiri Pasar Keuangan, Beli Neto Tembus Rp 8,9 T Sepekan

Ira Guslina Sufa
9 Maret 2025, 09:18
Investor
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Aliran modal asing ke pasar keuangan domestik mencatat tren positif pada pekan pertama Maret 2025. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), nonresiden membukukan beli neto sebesar Rp 8,99 triliun dalam periode 3–6 Maret 2025.

Investor asing tercatat melakukan beli neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 9,53 triliun. Aksi beli juga terjadi di pasar saham senilai Rp 0,34 triliun setelah pada pekan sebelumnya terjadi net sell di pasar saham. Meski begitu masih terdapat jual neto sebesar Rp 0,88 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan Bank Indonesia terus memantau dinamika pasar keuangan global dan domestik di tengah perkembangan yang terjadi. Selain itu Ramdan memastikan BI berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," ujar Ramdan seperti dikutip Minggu (7/3).

Nilai Tukar Rupiah Relatif Stabil

Di tengah fluktuasi pasar keuangan global, nilai tukar rupiah tetap stabil. Pada perdagangan Kamis (6/3), rupiah ditutup di level Rp 16.325 per dolar AS, sebelum dibuka sedikit menguat di Rp 16.320 per dolar AS pada Jumat pagi (7/3).

Di sisi lain, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun yang mencerminkan persepsi risiko investasiturun ke level 76,28 basis poin (bps) per 6 Maret 2025. Nilai ini lebih rendah dibanding 77,79 bps pada 28 Februari 2025.

Sementara itu, ketertarikan investor asing terhadap instrumen pendapatan tetap terlihat dari pergerakan yield SBN tenor 10 tahun yang turun ke level 6,85% pada Kamis (6/3), sebelum kembali naik ke 6,87% di awal perdagangan Jumat (7/3). Perubahan ini sejalan dengan dinamika imbal hasil US Treasury (UST) 10 tahun, yang naik ke 4,278%.

Sepanjang 2025, investor asing masih mencatat jual neto sebesar Rp 20,12 triliun di pasar saham. Namun, aksi beli tetap terjadi di pasar obligasi negara dengan beli neto Rp 19,01 triliun, serta di instrumen SRBI sebesar Rp 6,11 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan