AS-Cina Gelar Perundingan Dagang di Jenewa, Investor Harap Ketegangan Mereda

Karunia Putri
11 Mei 2025, 11:00
investor, perundingan dagang, AS, Cina
NPR
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencalonkan investor ternama Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS pada Jumat (22/11).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pejabat tinggi Amerika Serikat dan Cina melakukan perundingan hari pertama untuk meredakan ketegangan perdagangan yang digelar di Jenewa, Swiss pada Sabtu (10/5) waktu setempat. Kemudian, diskusi kedua negara tersebut akan dilanjutkan pada hari ini.

Mengutip laporan dari Reuters, Minggu (11/5), Wakil Perdana Menteri Cina He Lifeng telah bertemu selama sekitar delapan jam dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent serta Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Ini merupakan pertemuan tatap muka pertama kedua belah pihak sejak perang tarif antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu meletus. Kedua negara tersebut masing-masing mengenakan tarif lebih dari 100% terhadap barang-barang satu sama lain.

Pertemuan yang berlangsung di kediaman Duta Besar Swiss untuk PBB itu berakhir tanpa pernyataan resmi. Namun, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pertemuan tersebut berjalan baik.

"Pertemuan yang sangat baik hari ini dengan Cina, di Swiss. Banyak hal yang dibahas, banyak yang disetujui," kata Trump dalam tulisannya di Truth Social dikutip Ahad (11/5).

Perundingan ini berlangsung setelah ketegangan dagang akibat keputusan Trump yang menaikkan tarif dagang secara mendadak sejak Februari lalu. Tak berdiam diri, Cina pun membalas hal serupa dan menyebabkan nyaris seluruh perdagangan bilateral senilai hampir US$ 600 miliar mandek. Hal ini menciptakan volatilitas di pasar keuangan dan memicu kekhawatiran akan perlambatan ekonomi dunia.

Meskipun lokasi pembicaraan tidak diumumkan, saksi mata melihat delegasi kedua negara keluar-masuk vila berpagar yang terletak di Cologny, pinggiran kota Jenewa dengan taman pribadi menghadap Danau Jenewa. Pejabat AS terlihat tersenyum saat meninggalkan hotel menuju lokasi, mengenakan dasi merah dan pin bendera Amerika, namun enggan memberikan komentar kepada wartawan.

Harapan Investor atas Hasil Perundingan

Para investor berharap diskusi yang dilangsungkan AS dan Cina mampu mendinginkan situasi perdagangan global saat ini. "Ini adalah induk dari semua negosiasi," kata Kepala Investasi Emerging Markets Americas di UBS Alejo Czerwonko dikutip dari Reuters, Ahad (11/5).

"Ada ratusan miliar dolar perdagangan yang dipertaruhkan, tarif sebesar 145% atas ekspor Tiongkok yang merupakan semacam embargo de facto dan keluhan yang jauh melampaui perdagangan," ujarnya.

Beberapa investor menilai bahwa pernyataan Trump termasuk wacana penurunan tarif dan kesepakatan perdagangan dengan Inggris pada Kamis (8/5) memberi harapan akan de-eskalasi konflik. 

Namun, banyak analis menilai bahwa negosiasi ini kemungkinan akan berlangsung lama. “Kami masih ragu bahwa negosiasi langsung antara AS dan Cina akan menghasilkan kompromi besar dalam waktu dekat,” ujar ahli strategi valuta asing dan suku bunga global Thierry Wizman, dikutip dari Reuters Ahad (9/5).

Sebelumnya, AS telah menaikkan tarif terhadap seluruh impor Cina hingga 145%, sementara Negara Tirai Bambu tersebut membalas dengan tarif hingga 125% terhadap barang-barang dari AS. Pada Jumat (9/5), Trump menyebut tarif 80% sebagai opsi yang “terlihat masuk akal” dan menciptakan ekspektasi baru soal kemungkinan jalan tengah dalam negosiasi ini.

Indeks S&P 500 yang sempat melemah akibat pengumuman tarif pada 2 April kini mulai pulih. Meskipun masih turun sekitar 8% dari puncak tertingginya pada Februari dan mencatat penurunan sekitar 4% sepanjang tahun ini.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan