Rupiah Diramal Lanjut Menguat, Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed Kian Besar


Sejumlah analis memproyeksikan rupiah masih akan melanjutkan penguatan terhadap dolar AS pada hari ini, Kamis (12/6). Hal ini karena adanya peluang pemangkasan suku bunga Federal Reserve alias The Fed yang makin besar.
“Kemungkinan rupiah menguat lagi terhadap dolar AS hari ini karena indeks harga konsumen AS di bawah perkiraan pasar. Ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan AS,” kata pengamat mata uang Ariston Tjendra kepada Katadata.co.id.
Indeks harga konsumen atau consumer price index (CPI) AS pada Mei 2025 naik turun secara bulanan di level 0,1%. Sementara secara tahunan, CPI Amerika Serikat naik di level 2,4% pada Mei 2025.
Ariston memproyeksikan rupiah bisa menguat ke level Rp 16.200 per dolar AS pada hari ini. Pergerakan ini dengan level resisten di kisaran Rp 16.300 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.243 per dolar AS. Level ini naik 17 poin atau 0,10% dari penutupan sebelumnya.
Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memperkirakan penguatan rupiah hari ini. “Rupiah diprediksi akan ada di level Rp 16.200 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS,” kata Lukman.
Lukman menjelaskan, penguatan ini dikarenakan penurunan indeks dolar AS yang cukup besar setelah data inflasi AS pada Mei 2025 naik dari perkiraan. Hal ini akan meningkatkan prospek pemangkasan suku bunga Bank Sentral AS.