Pasar Saham Gonjang-ganjing karena Perang, Apa Pilihan Investasi yang Aman?

Karunia Putri
24 Juni 2025, 19:12
investasi, geopolitik, pasar saham
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Pasar saham tengah berfluktuasi seiring meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kondisi geopolitik yang memanas dengan pecahnya perang Israel dan Iran mengguncang pasar keuangan. Chief Investment Officer PT Sinarmas Asset Management Genta Wira Anjalu mengatakan, reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap dapat menjadi salah satu pilihan investasi yang aman bagi investor di tengah ketidakpastian. 

“Kami lebih memilih posisi defensif melihat kondisi global saat ini. Karena itu, kami merekomendasikan reksa dana pasar uang dan fixed income karena lebih defensif,” ujarnya di Sinarmas Tower 3, Jakarta Pusat, Selasa (24/6).

Genta mencatat, total nilai aset kelolaan atau asset under management (AUM) yang dikelola Sinarmas saat ini mencapai Rp 58 triliun. Sebesar Rp 33 triliun dikelola dalam bentuk reksa dana. Hingga akhir 2025, pihaknya menargetkan AUM dapat mencapai Rp 63 triliun. 

Ia menjelaskan, Sinarmas cenderung memilih surat utang berjangka pendek dalam portofolio produk reksa dana berbasis fixed income. Sementara untuk portofolio investasi pada reksa dana pasar uang, Sinarmas cenderung memilih obligasi korporasi dengan tenor di bawah satu tahun karena dinilai mampu memberikan imbal hasil yang lebih tinggi.

“Untuk reksa dana pasar uang maupun fixed income, kami melihatnya sebagai pilihan yang relatif aman, setidaknya dalam satu hingga dua bulan ke depan, sembari menanti arah pasar global yang lebih jelas,” kata Genta.

Ia juga menyoroti dua faktor utama yang menjadi perhatian pasar saat ini. Pertama adalah meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel, yang menurutnya telah meluas menjadi konflik regional. Kedua, pasar tengah menantikan data ekonomi Amerika Serikat yang akan memengaruhi arah kebijakan suku bunga The Fed. 

Sementara dari sisi domestik, ekonomi Indonesia relatif stabil. Namun, ia mengingatkan bahwa ada tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi ke depan yang menjadi tantangan bagi pasar, terutama untuk aset berisiko seperti saham. 

Namun menurutnya, jika Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebagai bentuk stimulus, maka hal ini akan berdampak positif bagi aset-aset seperti fixed income dan pasar uang karena imbal hasilnya berpotensi meningkat.

Adapun PT Sinarmas Asset Management baru saja meneken kerja sama dengan PT Bahana Sekuritas sebagai agen penjual reksa dana.

Direktur Utama PT Bahana Sekuritas Reza Benito Zahar mengatakan, lewat kolaborasi ini, Bahana akan menjadi mitra distribusi resmi untuk memasarkan berbagai produk unggulan dari Sinarmas, seperti Danamas Stabil, Danamas Pasti, Danamas Rupiah Plus, Danamas Saham dan Indeks Simas Sri Kehati. Produk Sinarmas tersebut dapat diakses melalui kanal digital milik Bahana Sekuritas. 

“Kerja sama ini mencerminkan komitmen kami untuk menghadirkan nilai tambah bagi nasabah melalui sinergi bersama mitra terpercaya. Kami berharap kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan layanan investasi yang modern, aman, dan mudah diakses,” ujar Reza.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...