Rupiah Diproyeksi Lanjutkan Penguatan Usai Trump Bantu Gencatan Iran-Israel
Membuat ringkasan dengan AI Sejumlah ekonom memproyeksikan rupiah akan melanjutkan penguatannya hari ini terhadap dolar AS. Pengamat mata uang, Ariston Tjendra mengatakan hal ini didukung dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang berperan dalam Upaya gencatan senjata perang Iran-Israel.
“Gencatan senjata antara Israel dan Iran yang dibantu AS membalikkan sentimen negatif di pasar,” kata Ariston kepada Katadata.co.id, Rabu (25/6).
Menurut Ariston, pelaku pasar pagi ini terlihat masuk kembali ke aset berisiko. Terpantau, indeks dolar AS juga turun ke level 97 dari kisaran 98-99 dan indeks saham Asia terlihat positif.
Ariston menambahkan, pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell semalam di hadapan Kongres AS juga tidak memperlihatkan pernyataan yang signifikan. “The Fed masih wait and see melihat dampak tarif untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Pasar melihatnya opsi pemangkasan masih terbuka,” ujar Ariston.
Ia pun memproyeksikan rupiah akan menguat ke level Rp 16.280 per dolar AS hingga Rp 16.300 per dolar AS. Hal ini dengan potensi resisten di level Rp 16.400 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg pagi ini pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat pada level Rp 16.254 per dolar AS. Level ini menguat 99,5 poin atau 0,61% dari penutupan sebelumnya.
Senada dengan Ariston, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong juga memproyeksikan rupiah akan melanjutkan penguatannya. “Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS di tengah sentimen risk on oleh meredanya situasi geopolitik,” kata Lukman.
Namun, Lukman melihat pernyataan Powell masih hawkish dan berpotensi membatasi penguatan. Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp 16.250 per dolar AS hingga Rp 16.350 per dolar AS.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.
