Bank Mandiri Latih 'Skill' Wirausaha 200 Mantan Pekerja Migran dan Keluarga
Sebanyak 200 mantan dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan keluarga mereka di Malang, Jawa Timur, dibekali soal kewirausahaan oleh Bank Mandiri, melalui program berkelanjutan Mandiri Sahabatku, lewat Workshop Bapak Asuh.
Para mantan PMI itu sebelumnya bekerja di Jepang, Hong Kong, Saudi Arabia, Brunei, Dubai, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Jordania, hingga Maladewa.
"Pemberdayaan purna PMI adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional," kata Senior Vice President Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/7).
Ia menjelaskan program Bapak Asuh merupakan sub-program strategis dari Mandiri Sahabatku yang berfokus pada mentoring dan pendampingan intensif. Para peserta mendapatkan bimbingan dari wirausahawan sukses, praktisi industri, dan mitra strategis lintas sektor. Mereka tidak hanya diajarkan teori bisnis, tapi juga didampingi secara langsung dalam menyusun dan mengeksekusi rencana usaha.
"Melalui program Bapak Asuh, kami ingin memastikan bahwa para alumni PMI mendapatkan wawasan tentang kewirausahaan dan literasi keuangan, sehingga para peserta workshop dapat memiliki pondasi yang kuat dalam berwirausaha,” paparnya.
Beragam pelatihan praktis disuguhkan, mulai dari kebijakan dan strategi nasional tentang pemberdayaan purna PMI oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), hingga peluang usaha di sektor logistik bersama PT TIKI (Titipan Kilat).
Tokopedia dan TikTok Shop pun turut serta memberikan pelatihan seputar e-commerce dan digital marketing, guna membuka wawasan peserta tentang potensi toko daring dan pemasaran berbasis platform digital.
Sementara itu, Bank Mandiri membekali peserta dengan edukasi keuangan inklusif, akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pemanfaatan solusi digital seperti Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant dalam pengelolaan bisnis dan transaksi.
Rangkaian Program
Sejak diluncurkan pada 2011, program Mandiri Sahabatku sudah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara dan wilayah Indonesia. Tak hanya di Malang, program tersebut juga digelar di Indramayu, Jawa Barat, Juni 2025.
Mengusung tema “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri”, kegiatan ini dirancang untuk memberdayakan purna PMI dalam membangun usaha produktif secara mandiri dan berkelanjutan di kampung halaman dengan memberikan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, serta akses informasi bisnis maupun pembiayaan.
Melalui Bapak Asuh, program ini kini memasuki fase baru: tidak hanya membina, tetapi juga memberdayakan alumni PMI sebagai pelaku usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian lokal.
Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal membangun masyarakat produktif, mengurangi ketimpangan, dan memperkuat kemandirian ekonomi berbasis rakyat. Juga seiring dengan tema HUT RI ke-80 ‘Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju’.
Program ini juga menggandeng pemerintah daerah, pelaku bisnis lokal, serta alumni sukses yang kini kembali menjadi inspirator bagi rekan-rekannya.
Tak hanya berdampak sosial, inisiatif ini juga menjadi bagian dari kontribusi Bank Mandiri terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya dalam hal pengurangan ketimpangan dan penciptaan pekerjaan layak.
“Melalui rangkaian kegiatan Mandiri Sahabatku, kami berharap bisa menciptakan peluang ekonomi baru bagi purna PMI dan keluarga PMI aktif yang berdampak jangka panjang bagi keluarga dan komunitas mereka,” tutup Hendrianto.
